Perkenalan di Tahun Ajaran Baru

Perkenalan di tahun ajaran baru perlukah dilakukan? Terutama bagi murid - murid di kelas atas.

Di tahun ajaran baru, murid-murid baru saja masuk sekolah setelah sekian hari menikmati liburan semester bersama keluarga. Murid-murid yang tempat tinggalnya berdekatan dalam satu dusun, walaupun libur masih bertemu dan bermain bersama. Namun tidak demikian dengan murid - murid yang tinggal di dusun yang berbeda. Mereka mungkin tidak ketemu. 

Selama liburan semester murid mendapat pengalaman yang beragam. Diantaranya ada yang mengesankan dan menyenangkan. Mungkin ada hobi baru yang didapat setelah menjalani liburan semester. Atau mungkin kondisi yang dialami sekarang berbeda dengan kondisi sebelumnya. Teman-teman dari dusun yang berbeda tidak tahu perubahan situasi yang dialami seseorang.

Memperkenalkan diri secara lisan dapat melatih kemampuan berbicara seseorang. Disamping melatih kemampuan literasi seseorang. Sebelum menyampaikan secara lisan kepada teman-teman secara bergilir, seseorang bisa saja mencatat poin-poin penting yang akan disampaikan sebagai panduan dalam berbicara. Untuk memulainya beberapa QW dapat dijadikan sebagai pedoman, misal APA, SIAPA, dan DIMANA. 

Setelah memperkenalkan diri upaya meningkatkan kemampuan murid dalam berliterasi dapat ditingkatkan dengan bercerita. Yaitu bercerita pengalaman. Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berkesan, mudah diingat. Tinggal menyesuaikan dengan QW sebagai acuan. Dalam konteks bercerita pengalaman hendaknya QW dapat digunakan secara lebih maksimal, sehingga perasaan dapat tergambar dengan lebih jelas. Sebagai contoh penggunaan kata MENGAPA/KENAPA akan menggambarkan alasan seseorang memilih atau membuat keputusan. Dari alasan yang disampaikan, pendengar mendapatkan informasi gambaran situasi hati orang yang berbicara. 

Kata BAGAIMANA pula dapat digunakan sebagai pemantik untuk menyampaikan proses/kejadian/peristiwa secara rinci. Baik peristiwa terjadi dengan situasi menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Karena dalam tahap permulaan dalam latihan maka perlu dimulai dengan memperhatikan kompleksitas. Maksudnya diawal latihan cukup dengan sederhana, sedangkan kemapuan perlu ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam semua upaya yang dilakukan hendaknya ada tujuan/target yang jelas agar mudah dalam mengevaluasi.


Latihan Kepemimpinan di Tahun Ajaran Baru

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna menumbuhkan kepemimpinan di tahun ajaran baru bagi murid adalah menyusun/membentuk pengurus kelas. Setelah murid dinyatakan naik kelas dengan diterimanya buku laporan hasil pendidikan, ia dianggap mampu menjalani proses  pembelajaran pada kelas lebih tinggi dari kelasnya dahulu. Disamping usianya kini bertambah satu tahun, kemampuannya pun bertambah tinggi. Terlebih lagi bagi murid kelas 5 sebelumnya yang kini menjadi kelas 6 baru. Ada pesan moral yang ia emban sebagai murid kelas 6. Sebagai anggota kelas tertinggi di sekolah hendaknya bisa menjadi teladan bagi murid-murid kelas lain. Sebagai anak yang lebih besar tentunya harus berusaha menjadi contoh.

Kepemimpinan seseorang tercermin dalam keteladanan dalam sikap, perkataan dan perbuatannya. Apakah ia berwawasan luas atau cenderung sempit dala berpikir. Begitu pula sejauh mana rasa empati yang ia miliki terhadap rekan maupun orang lain yang sedang dalam situasi kurang menyenangkan. Ini tentunya dibarengi dengan kemampuan mengendalikan diri dalam menerima kenyataan yang kurang sesuai dengan keinginannya. 

Musyawarah merupakan aktifitas yang dapat dilakukan guna menumbuhkan unsur-unsur kepemimpinan pada diri murid. Di tahun ajaran baru sebelum pembelajaran yang menantang dilaksanakan, perlu disiapkan segala sesuatu yang memungkinkan kelancaran kegiatan. Salah satunya perangkat kelas atau pengurus kelas. Musyawarah melatih murid berpendapat, membuat keputusan bertanggung jawab serta menerima hasil diskusi. Bukan hanya menerima keputusan secara moral, namun bertanggung jawab melaksanakan rencana yang telah disepakati bersama. 

Peran pengurus kelas yang lama dalam hal ini sangat diperlukan agar pengurus kelas yang baru dapat terbentuk. Ketua kelas yang lama memimpin musyawarah dengan dibantu pengurus kelas lama. Secara garis besar aktifitas yang dilakukan adalah menawarkan kesempatan kepada anggota untuk mencalonkan diri. Setelah ada beberapa yang menjadi calon pengurus, memusyawarahkanya. Jika sudah ada kesepakatan dalam musyawarah maka pemimpin memutuskan dan menetapkan calon terpilih sebagai sebagai pengurus kelas. 

Setelah pengurus kelas yang baru terbentuk, dilanjutkan aktivitas musyawarah kedua untuk membentuk regu kerja dan menyusun jadwal piket kelas. Kali ini musyawarah dipimpin oleh ketua kelas yang baru dibantu pengurus kelas. Jadi, tim yang baru langsung beraksi. Musyawarah sepenuhnya dilakukan oleh murid dengan dipimpin ketua kelas. Dalam hal ini guru hanya memantau dan mengawasi jalannya musyawarah serta mengevaluasi hasil keputusan yang diambil. 

Aktifitas di Tahun Ajaran Baru

Apa yang semestinya dilakukan di masa awal tahun ajaran sekolah? Pertanyaan ini jika dilontarkan menuai bermacam jawaban
Tentunya berbagai aktifitas bisa dilakukan. Tergantung kreatifitas guru dan sekolah. Ada yang mengadakan perlombaan sederhana maupun permainan kecil yang menyenangkan. Ada pula yang melakukan aktifitas dengan tujuan adaptasi dari kebiasaan di sekolah lama ke lingkungan  sekolah yang baru. Pengenalan lingkungan sekolah amat penting bagi murid baru karena ia baru pindah dari satu kondisi lingkungan belajar ke situasi lingkungan belajar yang baru. Adaptasi diperlukan. Murid baru perlu mengetahui warga sekolah, guru serta karyawan/petugas yang mengurus sekolah tempat ia belajar nantinya. Disamping itu komunikasi yang baik antar pihak sekolah (dalam hal ini guru, kepala sekolah dan karyawan) dengan keluarga murid (wali murid) perlu dibangun. Inti  tentunya bermanfaat agar nantinya tidak terjadi miskomunikasi maupun miskonsepsi antara guru dan orang tua murid. Banyak pihak saling bertukar nomor telepon dengan tujuan melancarkan hubungan di masa mendatang.

Bagaimana pula dengan aktifitas yang dilakukan di kelas dengan murid tidak baru lagi. Meskipun tidak baru namun aktifitas yang dilakukan di luar sekolah ketika liburan semester mungkin dan bahkan hampir pasti berbeda dengan aktifitas di sekolah yang akan ia jalani. Mungkin juga ada pengalaman yang menurutnya seru dan senantiasa terkenang. Atau bagi murid dari kelas dengan jumlah peserta banyak, mungkin sudah ada sebagian nama temannya yang terlupakan. Maklumlah anak-anak sekarang kebanyakan memiliki nama panjang. Kebanyakan murid akan menduduki kelas yang baru, lebih tinggi dari kelas sebelumnya setelah dinyatakan naik. Meskipun masih di sekolah yang sama, namun ruangan yang digunakan berbeda. Fasilitas yang digunakan pun mungkin sedikit berbeda, belajar dengan guru yang berbeda pula. Maka perkenalan diperlukan terutama antara murid dengan guru, agar guru dapat lebih memahami anggota kelasnya. Pembelajaran akan lebih nyaman dalam  kelas yang anggotanya saling mengenali dan saling memahami.

Aktifitas yang perlu dilakukan di kelas yang baru di masa tahun ajaran baru antara lain:
Perkenalan,
Orientasi,
Pengenalan/penyampaian program,
Membuat kesepakatan kelas,
Identifikasi aset.


Refleksi

Melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dilakukan menjadi penting agar langkah ke depan lebih baik. Baik dalam urusan pekerjaan maupun dalam belajar suatu topik tertentu. Adalah wajar jika belum mencapai kesempurnaan pemahaman di waktu awal mempelajari topik. Dengan refleksi diharapkan semakin hari pemahaman semakin bagus.
Materi yang dipelajari pada pelatihan -pelatihan yang diselenggarakan untuk guru biasanya terkait dengan bagaimana cara mendidik, mengajar, maupun wawasan paradigma pendidikan masa kini. Pendidikan itu dinamis dan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Sebagaimana zaman terus berubah maka pendidikan pun harus terus berubah sejalan dengan perubahan zaman itu sendiri. Refleksi dilakukan setelah melakukan aktivitas belajar. Melakukan refleksi memerlukan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang disesuaikan dengan apa yang dipelajari, bagaimana prosesnya, serta rencana yang disiapkan untuk masa depan. Apa yang akan dilakukan. Bahkan perasaan selama proses belajar. Begitu pula refleksi atas pekerjaan yang sudah dilakukan. 

Sebelum melakukan pekerjaan hal pertama dilakukan tentunya membuat rancangan. Kemudian menjalankan rancangan yang sudah dibuat serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan. Apakah rancangan sudah disusun dengan baik dan detail? Apakah kegiatan yang dilakukan sesudah sesuai dengan rencana? Pertanyaan-pertanyaan pemantik seperti itu layak ada dalam merefleksi kegiatan yang sudah dilakukan. 

Refleksi merupakan sebuah ketrampilan yang perlu dilatih dengan cara membiasakan diri melakukannya. Kebiasaan melakukan refleksi mendorong melakukan perbaikan demi perbaikan atas apa yang sudah dikerjakan. 

Ada beberapa model refleksi yang dikemukakan oleh para pakar. Kita tinggal mengikutinya dengan cara menerapkan dalam aktifitas yang sudah dilakukan. Ada model refleksi 4F yang memiliki unsur Fact, Feeling, Funding dan Future. Ada refleksi model DEAL (Description, Examination, Articulation of Learning. Ini hanya beberapa contoh yang dapat diterapkan. Masih banyak model refleksi yang bisa diterapkan. Tidak akan saya tulis keseluruhannya di sini. Karena mungkin jika tulisan terlalu panjang akan membuat pembaca meras bosan untuk membacanya.  

Teknik Mengupas Bawang

Bawang. Siapa yang nggak kenal tanaman jenis yang satu ini. Ia selalu ada di dapur-dapur rumah. Hampir semua masakan di negeri ini selalu menggunakannya sebagai pelengkap rasa. Cara mengolahnya pun bermacam-macam. Ada yang ditumbuk halus, ada yang dipotong-potong, ada yang digoreng, ada yang direbus dan ada juga yang tidak dipanaskan. Disajikan langsung tanpa dalam kondisi mentah. Apapun jenisnya nggak ada a yang tidak membawa dampak meneteskan air mata bagi yang mencoba berdekat-dekat. Itulah ciri khasnya. 
Bawang memiliki jenis yang beragam. Namanya beragam. Bentuknya beragam. Ada bawang dengan daun bulat panjang seperti pipa. Ada banyak dengan bentuk daun pipih panjang. Ada bawang dengan betul daun bulat kecil panjang seperti bentuk ijuk. Ada yang berumbi dan ada yang tidak berumbi. Umbinya ada yang putih dan ada merah. Umbi yang berwarna merah ada yang siungnya kecil, namun ada juga yang siungnya besar.

Apapun jenisnya, sebelum dimasak bawang terlebih dahulu dikupas dan dibersihkan/dicuci. Tentunya ini merupakan standar yang umum agar bawang aman dikonsumsi. Bagaimana cara mengupas bawang? Mengupas bawang berarti melepas kulit bagian luarnya. Mengenai cara mengupas bawang saya akan mengajak pembaca untuk fokus hanya pada bawang merah saja. 

Bawang merah merupakan jenis tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis. Ia memiliki kulit yang berlapis. Setelah kulit bagian luar dilepas akan tampak kulit bagian luar kedua. Jika kulit bagian luar kedua dilepas akan tampak kulit bagian luar ketiga. Jika dikupas lagi maka akan tampak kulit keempat, kelima dan seterusnya. Pendek kata pada bawang merah bagian umbinya berlapis-lapis, dan yang paling luar dianggap kulit.

Ada satu teknik dalam menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan untuk mendapatkan informasi penting yang disebut dengan "teknik Mengupas bawang". Teknik ini bisanya disampaikan pada seminar-seminar "Bisnis Opportunity Presentation" oleh mentor kepada para "Newbie" dalam jaringannya. Tujuannya agar pelaku usaha baru dalam jaringannya dapat menduplikasi apa yang ia sudah lakukan. Teknik Mengupas bawang biasanya digunakan dalam usaha mendapatkan calon pengusaha baru dalam jaringannya (prospecting) atau dalam usaha memasarkan produk yang ditawarkan kepada calon pelanggan/pembeli (selling/marketing). 

Secara spesifik teknik ini sebenarnya dilakukan untuk mendapatkan alasan yang sebenarnya ketika calon pembeli tidak mau membeli produk yang kita pasarkan. Atau untuk mengetahui alasan sebenarnya ketika orang yang diajak bergabung dalam bisnis menolak ajakan kita. Pada umumnya orang menolak tawaran untuk berbisnis atau membeli produk dengan alasan yang dibuat-buat, bukan alasan yang sebenarnya. Jika perasaan ini muncul dalam hati maka cara ini dilancarkan.

Walaupun bias digunakan dalam bisnis, Namun menurut saya bisa juga diterapkan di dunia pendidikan. Atau dalam kehidupan jika diperlukan. Bagi yang akan menerapkan teknik ini saya sarankan sebaiknya memperhatikan aspek perasaan. Karena boleh jadi orang yang ditarget menjadi merasa kurang nyaman dan berpengaruh pada hubungan kita dengannya. Pada awalnya mungkin tidak masalah. Tetapi setelah pertanyaan ketiga dilancarkan, mungkin akan berpengaruh pada perasaan.

Awalnya dengan santai kita bisa menyampaikan maksud kepada orang yang ditarget/diprospek. Biarkan ia menjawab dengan santai pula. Selanjutnya amati jawaban yang dilontarkan. Apakah dirasa janggal atau tidak. Ibarat kita mengupas kulit terluar. Berdasarkan jawaban tersebut ajukan pertanyaan. Ibaratnya kita sedang mengupas kulit/lapisan kedua. Setelah menerima jawaban, maka berdasar jawaban tersebut ajukan pertanyaan ketiga. Kali ini kita sedang mengupas kulit/lapisan ketiga. Lakukan hal serupa untuk pertanyaan keempat, kelima dan seterusnya sampai mendapat jawaban yang diyakini sebagai jawaban yang diucapkan secara jujur. Berdasarkan jawaban terakhir tersebut kita membuat keputusan untuk melanjutkan (follow up) atau berhenti karena tidak ada gunanya untuk melanjutkan usaha pada orang tersebut. 
Apa yang saya sampaikan mungkin berbeda dengan pengalaman teman-teman.  Jika ada perbedaan dimohon memaklumi dan jangan marah 

Tidak Ada Makan Siang Gratis

Sering kali kita dengar dalam motivasi bisnis di berbagai media istilah 'tidak ada makan siang gratis'. Saya pun berusaha memahami makna dari istilah tersebut. Jika ada motivasi serupa mencoba untuk mendengarkan, sembari berusaha  memikirkan kata demi kata yang disampaikan sesuai kemampuan dalam mencerna informasi. Menarik bagi saya. Meskipun bukan pebisnis. Setidaknya kalimat-kalimat yang disampaikan membawa kesan positif. Baik bisnis maupun politik. Bagi saya, pengalaman yang disampaikan para praktisi bisnis dalam seminar-seminar maupun media elektronik merupakan informasi bermanfaat, yang patut didengarkan. Kalau bisa diamalkan dalam kehidupan. Karena ia membawa nuansa positif, sehingga menjadikan kita berpikir positif. 

Ketrampilan memotivasi memang sangat diperlukan dalam bidang apapun. Baik memotivasi diri maupun  memotivasi orang lain. Tentunya dalam lingkungan yang kita memiliki kewenangan untuk itu dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Motivasi penting, namun harus pada tempat dan situasi yang sesuai.

Kita semua maklum  bahwa hari tidak ada  lagi anak yang bodoh, yang ada hanyalah  seorang murid yang belum berhasil dalam belajarnya. Berbagai alasan dikemukakan disini sebagai penyebab belum berhasilnya proses belajar yang dialami murid. Namun saya tidak akan membahas lebih jauh akan hal ini. Kali ini saya akan menceritakan apa yang tertulis pada bagian judul postingan. 

Kecerdasan anak-anak hari ini dianggap lebih tinggi dibanding anak-anak generasi sebelumnya. Menurut saya ini masuk akal mengingat makanan yang dikonsumsi anak-anak hari ini memiliki kadar gizi yang lebih baik dan lebih seimbang. Meskipun pada kondisi-kondisi tertentu mungkin kurang tepat. Dengan kondisi anak yang sejak lahir sudah cerdas dalam tanda kutip, maka yang sangat penting yang dibutuhkan adalah motivasi dan bimbingan agar ia pada alur yang benar menuju arah yang benar dalam menggapai masa depan. 

Begitu pula dengan wawasan politik. Mendengar informasi politik baik berupa pengalaman praktisi maupun teori politik yang digunakan para praktisi. Bisa dijadikan bahan belajar. Bukan berarti kita terjun ke dalam 'politik praktis', namun informasi untuk memperkaya khazanah pengetahuan. Karena ia merupakan bagian dari peradaban umat manusia. Jadi politik adalah strategi. Pengetahuan strategi tentunya bermanfaat bagi yang menggunakannya. Namun bagi yang tidak sudah cukup menambah wawasan. Strategi diperlukan dalam hidup manusia. Baik sebagai pedagang, politisi, maupun dalam bidang kehidupan lainnya termasuk dalam pembelajaran. Saya juga tidak akan membahas ini lebih lanjut. Saya yakin teman-teman pembaca lebih memahami akan hal ini.

Seperti yang saya sampaikan di judul postingan, saya  mengalami perubahan pemahaman terhadap istilah 'tidak ada makan siang gratis'. Semula saya memahami bahwa kita akan mendapatkan sesuatu atau kita berhak mengharapkan sesuatu setelah melakukan usaha untuk itu. Jika menginginkan uang maka kita harus bekerja. Jika ingin pintar maka harus belajar. Jika menginginkan sesuatu yang menjadi 'akibat' maka harus terlebih dahulu melakukan  sesuatu yang menjadi 'sebab'. Namun belakangan saya  memahami bahwa apapun yang kita makan sekarang atau kita peroleh sekarang  adalah buah dari usaha masa lalu. Tentunya ini hanya berlaku sebagai motivasi untuk berbuat positif. Bukan sebagai hukum yang harus terjadi. Maksudnya apa dalam kaitannya dengan motivasi. Apapun yang kita lakukan hari ini akan mendapat hasil pada masa yang akan datang. Baik dalam jangka waktu dekat maupun lama. Baik dalam bentuk seperti yang kita bayangkan/gambarkan hari ini maupun dalam bentuk yang berbeda dengan yang kita bayangkan. Hal positif yang kita lakukan pasti akan mendapat balasan yang juga baik. Bagi orang yang beragama, kalau tidak di dunia maka akan mendapat balasan kebaikan di alam setelah dunia.

Satu hal yang menurut saya perlu dipegang adalah sekecil apapun kebaikan, akan bermanfaat bagi pelakunya, meskipun ia mendapatkan setelah lupa dengan apa yang ia pernah lakukan. 

Salam. 

Menunda Aktivitas Menunda

Bilangan negatif jika dikalikan dengan bilangan negatif maka hasilnya merupakan bilangan positif. Begitu pula dalam pembagian bilangan negatif. Bilangan negatif jika dibagi dengan bilangan negatif maka hasilnya bilangan positif. Konsep ini sudah maklum. Biasanya guru dalam membelajarkan anak-anak tentang konsep ini dilakukan dengan cara menghafalkan .
Kita sering mendengar ungkapan "jangan menunda-nunda waktu karena waktu tidak bisa diulang" atau "jangan menyia-nyiakan kesempatan karena kesempatan mungkin hanya datang satu kali.  Ungkapan ungkapan sudah akrab di telinga kita. Ini tentunya untuk menjauhkan kita dari sifat malas. Sifat malas merupakan penghambat kemajuan. Dan beresiko bagi masa depan. 

Semu orang bisa memahami bahwa sifat rajin seseorang akan membawa kepada masa depan yang lebih baik. Hanya masalah waktu saja. Ada yang merasakan lebih cepat, namun ada juga yang perlu menunggu dalam waktu lama. Namun pada akhirnya hal itu akan terbukti dan orang yang mengalaminya akan mengakui dan merasa bersyukur karena berada pada posisi demikian.

Manusia hanya bisa memprediksi, namun Tuhanlah yang menentukan. Apa yang diprediksi atau direncanakan sekarang, adakalanya terwujud sesuai harapan/keinginan. Namun terkadang kejadian di masa mendatang tidak sesuai harapan ataupun keinginan. Oleh karena itu sebagai wujud ketidakberdayaan kita dalam menggambarkan masa depan secara pasti, perlu belajar untuk tidak menunda perbuatan baik. 

Bukan rahasia lagi bahwa semangat yang kita miliki terkadang naik terkadang turun. Bahkan terkadang dalam kondisi minim semangat. Tentunya siapa pun tidak ingin terjerumus pada keadaan tidak punya semangat. Untuk itu semangat perlu dijaga dan dirawat dengan baik. Untuk merawatnya perlu mengetahui tanda-tanda kehadirannya terutama dalam diri sendiri. Ketika sedang dalam keadaan kurang bersemangat terkadang timbul keinginan untuk menunda pekerjaan atau aktivitas baik yang mestinya dilakukan dengan alasan masih banyak waktu di masa mendatang. Namun perlu dipahami bahwa pada waktu mendatang yang dimaksud belum tentu kondisinya seperti yang dibayangkan. Mungkin juga kondisinya tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun kita tetap berdoa untuk selalu dalam kondisi nyaman penuh kemudahan. Namun sikap waspada juga penting. Keinginan menunda sebaiknya dihindari atau ditunda dan terus berusaha menunda keinginan untuk menunda hingga yang muncul dalam hati adalah kenyataan untuk tidak menunda berbuat baik.