Salam literasi,
Bagaimana kabar sobat? Kuharap semua dalam kondisi sehat. Terima kasih sobat sudi mengunjungi situs kami. Kami harap sobat semua merasa betah..... hehehe. Sobat, di sini kami hendak sedikit berbagi dengan teman-teman tentang sedikit yang sudah kami buat. Dengan tujuan ikut mengisi ruang di dunia maya yang kian hari kian merakyat, seolah telah menjadi kebutuhan dasar bagi umat manusia dewasa ini.
Bukan niat kami hendak menyombongkan diri, namun hanya sekedar berbagi, dengan didorong rasa ingin berguna bagi orang lain yang membutuhkan atau pun yang merasa memiliki minat. Bagi yang tidak berminat kami sangat menghargai keputusan untuk tidak membacanya ataupun melihatnya.
Kritik dan saran dari sobat pembaca akan sangat bermanfaat bagi kami, bagi pengembangan ke arah lebih baik lagi. Untuk itu janganlah segan untuk memberikan komentar pada kolom komentar setelah membaca tulisan kami.
Kali ini kami berniat untuk berbagi contoh makalah yang kami buat dalam rangka mengikuti perlombaan Guru Berdedikasi di Daerah Khusus kabupaten Banjarnegara provinsi Jawa Tengah. Kami sadar tulisan kami sangat jauh dari kesempurnaan, namun setidaknya dapat menjadi gambaran bagi teman-teman yang baru akan menulis, atau pun menjadi acuan bagi teman-teman untuk menulis yang jauh lebih baik dari ini.
Akhir kata kami ucapkan selamat membaca, dan jangan lupa mengisi kolom komentar sebagai umpan balik bagi kami.
O ya, di bawah tulisan ini sudah kami sisipkan tombol untuk mengunduh/mendownload.
Salam literasi.
KURAIH BAHAGIA DENGAN
MENGABDI DI SINDUAJI
DISKRIPSI
DIRI
Disajikan
dalam Rangka Mengikuti
Seleksi
Guru SD Berdedikasi di Daerah Khusus Tingkat Kabupaten Banjarnegara
Tahun
2016
Oleh
PONO, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 1 Sinduaji
UPT DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAH RAGA
KECAMATAN PANDAARUM
-----------------------------------------------------------
PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah dalam bentuk Diskripsi Diri yang berjudul: ”Kuraih Bahagia Dengan Mengabdi Di Sinduaji”, disusun oleh PONO,
S.Pd.SD (Guru SD Negeri 1 Sinduaji) diketahui dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 4 April 2016
Mengetahui
Kepala UPT Dindikpora Kepala SD Negeri 1 Sinduaji
Kecamatan Pandanarum Kecamatan
Pandanarum
SUDARTO, S.Pd. SUKADAR,
S.Pd.SD
Pembina Pembina
NIP 19630403 198304 1
004 NIP
19640522 198702 1 002
---------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rakhmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan karya tulis yang berjudul “Kuraih Bahagia Dengan Mengabdi Di
Sinduaji”.
Karya tulis ini
merupakan pengalaman di lapangan yang sudah penulis lakukan selama menjalankan
tugas sebagai Guru di SD Negeri 1 Sinduaji, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten
Banjarnegara, guna mengikuti lomba Guru
Berdedikasi di Daerah Khusus Tingkat Kabupaten Banajarnegara Tahun 2016 yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga, maka penulis menyertakan karya tulis ini sebagai salah satu
syarat mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tulus kepada yang terhormat:
1. Sudarto, S.Pd., Kepala UPT Dindikpora
Kecamatan Kalibening yang telah memberi dukungan dan motivasi.
3. Sukadar, S.Pd.SD, Kepala SD Negeri 1 Sinduaji beserta rekan-rekan
guru SD Negeri 1 Sinduaji yang telah memberi dukungan dan motivasi.
Semoga
budi baik yang telah diberikan kepada penulis secara tulus dan ikhlas
mendapatkan pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari tidak menutup
kemungkinan karya tulis ini masih
terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi dan cara penyajian. Oleh
karena itu, tegur sapa dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan karya tulis ini.
Semoga
tulisan
sederhana ini dapat bermanfaat bagi peningkatan
mutu pendidikan khususnya dalam
konteks mikro dan makro.
Pandanarum, April 2016
Penulis
-------------------------------------------------------
DAFTAR
ISI
JUDUL............................................................................................................... i
PENGESAHAN................................................................................................. ii
KATA
PENGANTAR..................................................................................... .. iii
DAFTAR
ISI...................................................................................................... iv
BAB
I: LATAR BELAKANG
A. Motivasi mengikuti seleksi Guru berdedikasi
daerah khusus............ 1
B. Visi dan misi sebagai guru................................................................. 4
BAB
II :PENGABDIAN YANG LAYAK MENJADIKAN SAYA SEBAGAI GURU BERDEDIKASI
A. Pengalaman kerja................................................................................ 5
B. Dedikasi saya di daerah terpencil....................................................... 7
BAB
III : KEHIDUPAN DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. Kehidupan dalam
keluarga................................................................ 8
B. Pengabdian di
lingkungan sosial....................................................... 9
C. Pengabdian lewat
jalur organisasi..................................................... 9
BAB
IV : HARAPAN DAN RENCANA MASA DATANG
A. Harapan dalam
peningkatan mutu pendidikan.................................. 10
B. Rencana kegiatan masa datang.......................................................... 11
BAB
V : PENUTUP......................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 14
FOTO-FOTO .................................................................................................... 15
----------------------------------------------------------------------------------
MAKALAH GURU BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS
KURAIH BAHAGIA DENGAN MENGABDI DI SINDUAJI
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Motivasi mengikuti seleksi guru
berdedikasi di daerah khusus
Menjadi guru adalah merupakan cita-cita saya sejak kelas 6 SD. Selama
menjadi murid saya menganggap guru adalah sosok yang menjadi idola saya. Karena
menurut saya sejak guru adalah sosok
manusia yang banyak menebarkan kebaikan. Bagaimana tidak setiap murid dididik
dan diajar dengan aneka macam pengetahuan yang bermanfaat, denagn sabar
menghadapi perilaku murid-muridnya yang seringkali membuat kekacauan. Tiada
terlintas raut muka yang menunjukkan rasa dendam pada guru-guruku walaupaun
menghadapi kenakalan murid-muridnya. Tiada tertutur kata-kata kotor atau pun
kasar. Bersikap adil pada setiap semua murid, tegas namun bijaksana, cerdas namun
tiada terlihat sikap angkuh dalam dirinya.Sehingga saya menganggap guru adalah
manusia yang sempurna. Pantaslah kedua orang tua saya selalu menasihati saya
agar menghormati dan menaati setiap perintah guru. Itulah sosok guru menurut
saya. Hal itulah yang menjadikan saya sangat menghormati guru saya, karena
berkat jasa guru lah saya dapat menjalani hidup dengan penuh arti dan terarah.
Bahkan sampai sekarang pun saya menganggap bahwa guru adalah sosok yang paling
berjasa dalam hidup saya, sehingga tidaklah berlebihan jika guru disejajarkan
dengan kedua orang tua dalam segi penghormatan.
Saya sangat menghormati beliau, saya
juga selalu mematuhi dan melaksanakan semua yang guru perintahkan pada saya. Karena waktu itu saya
yakin bahwa semua yang guru sampaikan pasti untuk kebaikan saya. Akan tetapi saya
tidak tahu bagi anak-anak sekarang, seperti apakah guru bagi mereka?
Pengabdian pada jalur pendidikan
formal saya mulai sejak tahun 2004. Waktu itu saya mengabdi sebagai
tenaga Wiyata Bhakti di SD Negeri Paweden
sambil melanjutkan studi pada jenjang DII PGSD Guru Kelas. Sejak saat itu saya
mulai mengenal siapa guru , apa saja tanggung jawab dan kewajiban guru,
bagaimana suka duka menjadi seorang guru, yang terkadang tidak dapat dipahami orang yang bukan guru.
Dua belas tahun sudah saya mengabdi di dunia pendidikan, dua belas tahun
itu juga yang telah menjelaskan kepada saya siapa itu guru, bagaimanakah
menjadi seorang guru, apa tugas dan kewajiban seorang guru.
Tujuh tahun yang lalu saya diangkat menjadi seorang guru
CPNS , saya merasa bahwa diri saya dituntut dan ditantang untuk dapat menjadi
seorang guru yang profesional, mempunyai kompetensi yang memadai dan patut
untuk menjadi sosok yang digugu dan
ditiru. Akan tetapi begitu saya
mendapatkan SK Pengangkatan menjadi CPNS dan di tempatkan di SD Negeri 1
Sinduaji pada bulan Mei tahun 2009 yang lalu, saya merasa ciut nyali juga,
apakah saya dapat menjadi seorang guru yang ideal, mengingat latar belakang
saya yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja.
Namun perasaan itu sedikit demi
sedikit saya kikis sendiri, mengingat saya sudah menjadi seorang CPNS pada
formasi guru SD setelah mengikuti seleksi CPNS umum pada Nopember 2008 yang
diikuti oleh ribuan peserta dengan menggunakan ijazah DII PGSD. Merupakan suatu
kebahagiaan tersendiri bagi saya yang berasal dari keluarga biasa-biasa, namun
dapat lolos seleksi CPNS umum pada formasi guru SD. Saya berpendapat tidak seharusnya rasa syukur hanya diucapkan
dengan kata-kata saja, melainkan harus diwujudkan dengan giat bekerja secara
tulus agar dapat menjadi seorang guru yang dapat memenuhi harapan siswa, atasan
langsung maupun pemerintah yang telah memberikan fasilitas gaji kepada saya.
Dua tahun setelah menerima SK CPNS,
yaitu pada 2011 saya menamatkan studi S1 PGSD Guru Kelas pada Universitas
Terbuka dengan mendapatkan ijazah S1 dan gelar S.Pd.SD. Merupakan suatu
kebahagiaan tersendiri bagi saya karena perjuangaan yang saya jalani selama
bertahun-tahun , kini telah membuahkan hasil. Saya menjadi sarjana pertama dalam keluarga saya, karena
sebelum saya waktu itu tidak ada dalam
keluaraga saya yang berkuliah di perguruan tinggi. Kalau dulu waktu menjadi
SLTA saya hanya bisa melatih anak
membaca huruf Arab di masjid, sekarang saya boleh mengajar berbagai mata pelajaran yang diajarkan di SD.
Sejak diangakat menjadi CPNS saya
ditugaskan di SD Negeri 1 Sinduaji Kecamatan Pandanarum. Suatu sekolah di
Kecamatan Pandanarum yang
tergolong wilayah terpencil. Suatu tempat dengan medan yang cukup sulit menurut saya, karena untuk sampai
ke sana harus melalui jalan yang berkelak-kelok dengan tikungan yang sangat tajam dan menanjak mendaki dengan kemiringan tanah yang ekstrim
pula. Sinduaji yang merupakan desa di
Kabupaten Banjarnegara yang berbatasan langsung denngan wilayah kabupaten
Purbalingga di daerah perbukitan yang terjal. Sulit jika dilalui lewat jalur
dari desa Pandanarum maupun dari arah
barat yang harus melalui medan yang juga
sulit, ataupuan dari arah utara yang bahkan lebih ekstrim lagi, harus melewati
beberapa dusun di puncak bukit, dusun – dusun itu di antaranya Dusun Curugmuncar , Dusun Penanggungan , Dusun Karanggondang, Dusun
Ipukan serta dusun – dusun yang lain.
Namun sulitnya medan tidaklah
menyurutkan semangat saya untuk mengabdi pada ibu pertiwi melaui jalur yang
yang sudah menjadi tugas saya yaitu jalur pendidikan, karena menurut saya di
daerah-daerah terpencil pun ada anak-anak bangsa yang memiliki hak yang sama
dengan anak-anak orang kota dalam hal mengenyam pendidikan baik formal maupun
non formal. Mereka juga berhak memperoleh
pendidikan dalam semua aspek, baik afektiif, kognitif maupaun
psikomotor.
Cukup memprihatinkan menurut saya,
karena di antara murid-murid saya banyak
yang harus berjalan kaki sepanjang 3 km setiap hari untuk bisa menerima
pelajaran dari Bapak / Ibu guru di SD. Dengan usia dan tubuh mereka
yang tergolong kecil mereka berjalan menyusuri jalan berliku dan
menanjak untuk dapat sampai ke sekolah. Terlebih lagi jika musim hujan tiba, mereka harus menyusuri jalan
dengan melawan dinginnya cuaca di musim hujan . Tak heran jika sepatu yang mereka pakai tidak berumur panjang dan bahkan sebagian dari mereka harus menyusuri jalan sejauh 3 kilometer
baik dalam kondisi panas maupun
hujan dengan mengenakan sepatu ‘bolong’ di bagian tumitnya, sehingga tumit si pemakai
harus bersentuhan langsung dengan jalan. Suatu keadaan yang menurut saya sulit
dibayangkan oleh orang-orang yang hidup kota.
Inilah sedikit gambaran mengenai keadaan di tempat tugas yang mampu
membakar semangat, menghilangkan
kepenatan, serta melupakan sulitnya medan perjalanan dalam menjalankan
tugas serta mengemban salah satu amanah dalam pembukaan Undang-undang Dasar
1945 yang merupakan cita-cita kemerdekan yaitu ‘mencerdaskan kehidupan
bangsa’. Kemerdekaan adalah milik seluruh bagsa Indonesia, hak untuk
mendapatkan pendidikan dan pengajaran adalah milik seluruh bangsa Indonesia.
Keadaan seperti yang saya ceritakan
di atas lah yang memotivasi saya mengikuti selaksi GURU BERDEDIKASI DI DAERAH
KHUSUS di tingkat kabupaten, agar dapat berbagi pengalaman dengan teman-teman
guru di kabupaten Banjarnegara serta merefleksi diri terhadap apa yang saya lakukan.
B. Visi dan Misi sebagai guru
Menurut Undang-undang No 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 1 ayat (1); guru
adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Merujuk pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas utama guru
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Yang tentunya tugas tersebut sudah menjadi tugas
wajib yang harus dilaksanakan oleh guru yang notabene adalah pendidik yang
profesional. Sekarang ini banyak guru yang telah menyandang predikat guru
profesional, hal ini ditunjukkan dengan dimilikinya sertifikat pendidik dan
penerimaan tunjangan profesi. Namun, apakah dengan banyaknya guru profesional
di sekitar kita membuat pendidikan semakin baik ? Jawabannya ada pada hati
nurani kita semuanya. Terlepas dari predikat profesional, menurut saya yang
menjadi faktor pendukung kemajuan pendidikan adalah kualitas guru yang baik.
Menurut saya guru yang baik adalah guru yang melaksanakan tugas seperti
diamanatkan dalam UU Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 dan bukan
hanya itu, guru yang baik juga adalah guru yang memiliki visi dan misi yang
baik juga dalam menjalankan tugasnya. Jika guru memiliki visi dan misi yang
baik pasti guru tersebut akan mencapai tujuan dengan cara yang baik sehingga
mendapatkan hasil yang baik juga.
Oleh karena itu saya sangat
termotivasi untuk memiliki visi dan misi sesuai dengan pedoman tugas-tugas guru
yang tercantum pada undang-undang maupun peraturan-peraturan yang lain agar
kelak saya bisa mewujudkan cita-cita menjadi guru yang baik. Visi dan misi saya
sebagai guru adalah sebagai berikut :
Visi :
Menjadi guru yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar
kompetensi guru, kreatif, serta ikhlas dalam
menjalan tugas.
Misi :
1. Menjadi guru yang selalu berusaha mengembangkan
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
2. Menjadi guru yang memiliki tanggungjawab moral dalam
melaksanakan tugas.
3. Menjadi guru yang selalu nilai-nilai pengabdian dalam
tugas-tugasnya.
4. Mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan
membina dengan penuh
kasih sayang .
BAB II
PENGABDIAN YANG LAYAK MENJADIKAN
SAYA SEBAGAI GURU BERDEDIKASI
A.
Pengalaman kerja
Sudah dua
belas tahun saya
menjadi guru. Sebelum menjadi PNS saya mengabdikan diri sebagai tenaga Wiyata Bakti
di SD Negeri Paweden, salah satu SD di wilayah kecamatan Karagkobar. Ketika
menjadi guru Wiyata Bhakti saya juga aktif memberikan tambahan pelajaran (les)
bagi siswa yang masih mengalami kesulitan belajar, terutama siswa kelas 6 yang
akan menghadapi Ujian Nasioal. Kegiatan les dilaksanakan mulai jam 13.00 sampai jam 15.00. Selain itu saya juga ikut
aktif dalam memberikan materi pada kegiatan pesantren
kilat di sekolah serta pernah menjadi penceramah dalam acara Peringatan Hari Besar Islam di
sekolah. Saya juga ikut aktif membimbing siswa untuk menghadapi even-even
perlombaan tingat SD di kecamatan Karangkobar.
Pada bulan Nopember
2008 berbekal ijazah D2 PGSD saya mengikuti tes CPNS umum formasi guru sekolah
dasar. Harus bersaing dengan ribuan pelamar dan mengikuti tahap demi tahap
proses seleksi CPNS menuntut saya berikhtiar dengan belajar yang lebih giat dan
berpasrah diri kepada Tuhan atas hasil yang akan dicapai. Pengumuman hasil
seleksi mencantumkan nama saya dalam
salah satu deretan peserta yang lulus tes CPNS guru formasi umum.
Berdasar SK CPNS
yang diterima yaitu tertanggal 1 Mei 2009, saya mulai mengabdikan diri sebagai
guru di SD Negeri 1 Sinduaji. Di awal tahun pelajaran baru yaitu Tahun Pelajaran
2009/2010 saya diberi tanggung jawab untuk mengajar kelas 4, dengan jumlah
peserta didik 33 orang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 24 siswa laki-laki.
Di tahun berikutnya yaitu Tahun Pelajaran 2010/2011 saya ditugaskan mengajar
kelas 5. Ini berarti saya mengajar orang yang sama yang saya ajar di kelas 4
Tahun Pelajaran 2009/2010. Pada semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 saya
mengajar kelas 5. Namun pada semester 2
Tahun Pelajaran 2011/2012 saya ditugaskan mengajar kelas 6. Dengan demikian
berarti saya mengajar orang yang sama dengan orang yang saya ajar di kelas 4
Tahun Pelajaran 2009/2010 dan kelas 5 Tahun Pelajaran 2010/2011. Ini berarti saya
mengajar rombongan belajar dengan peserta yang sama selama 5 semester. Pada
Tahun Pelajaran 2012/2013, 2013/2014 dan 2014/2015 saya mendapat tugas mengajar
kelas 6. Selanjtnya pada Tahun Pelajaran 2015 / 2016 saya ditugaskan untuk
mengajar kelas 4, sedangkan kelas 6 diajar oleh Ibu Norma Yulia. Menurut saya,
seorang guru PNS jika diberi tugas
mengajar kelas berapa pun harus mau dan menyiapkan diri. Yang terpenting
adalah bagaimana melakukan tugas yang diberikan kepada kita dengan baik. Karena
menurut saya, kita baru akan
menjadi guru yang baik jika kita bisa
menikmati proses, siapapun yang menjadi murid kita, siapa pun yang menjadi
teman sejawat kita dalam bekerja dan
siapapun yang menjadi atasan kita, maka kita harus bisa menyesuaikan dengan mereka. Dengan menyesuaikan diri maka kita akan dapat
menemukan cara yang paling efektif dalam berkarya.
Sudah menjadi
ketentuan umum setiap tahun kelas VI Sekolah Dasar mengikuti Ujian Akhir
Sekolah yang selalu menjadi perhatian serius para pemerhati pendidikan baik
dari kalangan para pemangku kebijakan dalam dunia pendidikan maupun para
pemerhati yang tidak terlibat langsung dalam
dunia pendidikan formal. Untuk
ini SD Negeri 1 Sinduaji memiliki
komitmen serius dalam mensukseskan Ujian Akhir Sekolah dengan mengadakan
pembelajaran tambahan bagi siswa kelas
VI yang akan mengikuti Ujian Akhir Sekolah yang sekarang lebih akrab dengan
istilah Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional. Untuk mewujudkan program tersebut
maka semua guru di lingkungan kerja SD
Negeri 1 Sinduaji terlibat dalam memberikan pembelajaran tambahan kepada siswa
kelas VI. Sehingga bagi saya yang
notabene merupakan guru daerah khusus
dapat merasakan betapa berjalan di tengah hujan deras dan udara dingin dengan
mengendarai sepeda motor yang menginjak batu kerikil di jalan yang menanjak dan menurun terasa
lebih nikmat dibandingkan dengan duduk santai dirumah dengan secangkir kopi hangat ditangannya.
Bahagia sesungguhnya bukan karena kita
dapat mencerdaskan orang lain, akan
tetapi karena kita berksempatan
ikut andil dalam memperjuangkan
nasib anak bangsa yang secara kebetulan lahir dan berkembang di daerah yang
cukup sulit dijangkau.
Selain kegiatan les
bagi siswa kelas VI, SD Negeri 1
Sinduaji juga juga mengadakan kegiatan persami pada tiap awal Tahun Pelajaran. Kegiatan ini ditujukan untuk menyiapkan mental peserta
didik sebelum mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung pada hari - hari
berikutnya. Terutama dalam segi kedisiplinan, kebersamaan, maupun kecermatan
sekaligus menanamkan sikap patriotisme pada diri peserta didik. Mungkin baru
SD Negeri 1 Sinduaji di kecamatan
Pandanarum yang mengadakan kegiatan persami setiap tahun.
Selain memberikan
tambahan mengajar pada kegiatan les kelas VI dan kegiatan ekstrakurikuler
lainnya saya juga mendapat tugas
tambahan lainnya, di antaranya saya pernah menjadi bendahara BOS dan juga bendahara BOS Pendamping.
Saat ini guru
dituntut untuk menguasai TIK karena perkembangan tekhnologi informasi saat ini
memang sangat pesat. Jika guru tidak menyesuaikan dengan perkembangan tersebut
niscaya tujuan pendidikan yang diharapkan oleh pemerintah akan sulit terwujud. Untuk
mencapai hal tersebut KKG Gugus Untung Suropati mengadakan Pelatihan Komputer
kepada guru dilingkungan Gugus untung Suropati dengan mengundan pelatih yang
kompeten di bidangnya yaitu dari “Lembaga Komputer Eksplorer“. Saya
berkesempatan menimba ilmu tentang komputer dan belajar praktek langsung dengan
para pelatih dari “Komputer Eksplorer”.
Sebagai seorang abdi negara penulis selalu
siap ketika diberi tugas oleh atasan. Salah satu tugas yang dipercayakan kepada
penulis adalah menjadi bagian dari tim penyusun kurikulum mulok Kabupaten
Banjarnegara. Penyusunan kurikulum mulok kabupaten diperlukan sebagai salah
satu bentuk penyesuaian kurikulum mulok dengan perkembangan jaman dan khasanah
lokal yang ada. Selain menyusun kurikulum mulok penulis juga diberi kesempatan
utuk menjadi penulis soal dari soal UTS, soal Ulangan Semester dan Soal
Kenaikan Kelas.
Pada beberapa
kegiataan tingkat kecamatan saya beberapa kali terlibat di dalanya, di
antaranya adalah menjadi salah satu juri dalam
seleksi siswa SD Berprestasi tingkat kecamatn Pandanarum, pernah menjadi
juri pada kegiatan pesta siaga tingkat kecamatan Pandanarum, serta menjadi
pengurus KKG Gugus Untung Suropati sebagai seksi Humas.
B.
Dedikasi saya di SD Terpencil
SD Negeri 1 Sinduaji
adalah sebuah Sekolah Dasar yang terletak di Desa Sinduaji Kecamatan
Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Desa Sinduaji sendiri terletak di atas
bukit, dan berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat, berbatasa
dengan desa Pandanarum di sebelah timur dan selatan serta berbatasan dengan
Desa Pasegeran kecamatan Pandanarum di sebelah utara. Untuk mencapai Desa
Sinduaji baik dari arah barat, utara maupun timur harus melalui jalan berliku,
menanjak dan mendaki dengan kemiringan tanah yang cukup curam. Tak heran jika
jalan menuju Desa Sinduaji cepat
mengalami kerusakan karena kemiringan tanah yang cukup curam sedangkan curah
hujan sebagaimana di daerah perbukitan yang lain cukup tinggi. Sedangkan pada
bagian selatan Desa Sinduaji adalah merupakan tanah perkebunan dengan
kemiringan tanah yang cukup terjal dan berakhir pada kali Gintung. Jika musim
hujan tiba sering terjadi tanah
longsor di sepanjang jalan baik di wilayah Desa Sinduaji maupun disekitarnya.
Desa Sinduaji
berjarak 7,5 km dari kantor keccamatan sedangakan dari kota kabupaten
berjarak sekitar 60 km. Karena medan yang cukup sulit untuk sampai ke
kantor kecamatan memerlukan waktu
sekitar setengah jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Mayoritas penduduk desa Sinduaji bermata pencaharian sebagai
petani, buruh tani dan buruh bangunan.
Sebagian besar
penduduk desa Sinduaji merupakan tamatan SD dan ada sebagian yang tidak tamat
SD dengan jumlah kira-kira 10%. Sedangkan penduuduk desa Sinduaji yang telah
menamatkan sekolah setingkat SMP ke atas kira-kira 10%.
Desa Sinduaji berada pada ketinggian ± 800
mdpl dengan luas wilayah 488,24 ha.
Dengan kemiringan tanah yang cukup tinggi maka sebagian besar petani di
desa Sinduaji menanam kayu Albasia, selebihnya kurang lebih 20 persen menanam
ketela, padi, jagung serta tanaman palawija lainnya serta sebagai penyadap nira
pohon aren.
Sejak saya
ditugaskan di SD Negeri 1 Sinduaji hingga sekarang, keadaan guru telah
mengalami perubahan dengan mutasinya beberapa orang guru baik yang masuk maupun
keluar dari SD Negeri 1 Sinduaji. Pada awal saya ditugaskan di SD Negeri 1
Sinduaji yaitu bulan Mei 2009 jumlah tenaga ada 9 orang, terdiri satu orang
Kepala Sekolah yaitu Bp. Radi Raharjo, lima orang PNS yaitu Bp. Suyitno yang
merupakan guru PAI, Bp. Getun Supriyadi, Bp. Al Ashar, Bp. Waluyo, Bp. Sarwono
sebaagai Guru Kelas, dua orang Guru Wiyata Bhakti, yaitu Bp. Rudianto dan Bp.
Priyanto, serta Bp. Sudi sebaagai penjaga sekolah. Kebetulan penempatan saya di SD Negeri 1 Sinduaji
saat itu saya tidak sendiri, tetapi ada teman satu angkatan yaitu Bp. Asep
Pratomo dari Purworejo.
Seiring berjalannya
waktu telah banyak guru di kalangan SD
Negeri 1 Sinduaji yang mengalami mutasi,
baik mutasi keluar maupun masuk. Bahkan ada juga guru dan tenaga kependidikan yang sekarang
sudah pensiun .
Keadaan guru di SD
Negeri 1 Sinduaji pada saat ini berjumlah 8 orang, terdiri dari 5 orang PNS/CPNS dan 3 orang tenaga
Wiyata Bhakti/Honorer K2. Kedelapan guru tersebut adalah Bp. Sukadar sebagai
Kepala Sekolah, Bp. Pono mengajar kelas 4, Bp. Asep Pratomo sebagai guru Penjas
Orkes sekaligus mengampu kelas 3. Dua orang CPNS yaitu Bp. Kahono dan Ibu
Norman Yulia mengajar kelas 5 dan kelas 6. Sedangkan ketiga orang tenaga Wiyata
Bhakti yaitu Bp. Rudianto mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Ibu Titi Suharti
menjadi guru kelas 1, sedangkan Bp. Aminudin sebagai penjaga sekolah sekaligus
mengajar kelas 2.
Kondisi SD Negeri 1 Sinduaji pada
saat pertama sangat memprihatinkan. Ruang kelas hanya ada 5 ruang sementara
jumlah rombelnya ada 6 rombel dan 1 rumah dinas guru yang kondisinya suda
sangat rusak. Keadaan tiga ruaang kelas rusak namun kantor dan ruang kelas satu
masih cukup baik. Namun sebagian besar lantai sudah pecah. Bahkan rumah dinas
yang juga dijadikan ruang kelas 3 kondisinya sudah sangat parah.
Keadaan ini terasa lebih parah lagi
ketika melihat tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih
sangat-sangat rendah. Itu dapat dilihat dari jumlah siswa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi
(SMP) sangat sedikit. Pada Tahun Pelajaran 2008/2009 hanya 1 anak dari SD
Negeri 1 Sinduaji yang melanjutkan. Bahkan ada di antara mereka terutama anak perempuan setelah tamat SD terus
menikah. Bahkan angka putus sekolah SD
juga masih tinggi, dan masih banyak warga masyarakat Sinduaji yang tidak sampai
menamatkan pendidikannya sampai SD. Sedangkan yang sekolah dengan asal – asalan
saja, sekolah asal berangkat. Kalau mau berangkat, kalau sedang tidak tidak mau ya tidak berangkat.
Keadaan seperti ini terjadi hampir di semua kelas, sehingga prestasi siswa
dalam hal akademik sangat rendah. Terlebih lagi dengan kenakalan anak yang cukup tinggi. Hampir setiap hari terjadi
perkelahian sesama siswa, baik
perkelahian sesama siswa dalm satu kelas maupun perkelahian anatar kelas.
Pernah terjadi dalam satu hari terjadi 5 kasus perkelahian , antar siswa yang berbeda, sehingga ketika
dua siswa berkelahi sedang dilerai, dua atau tiga siswa di tempat yang lain
mulai berkelahi. Bahkan setelah pembelajaran dinyatakan selesai pada itu, dan
siswa dipersilakan untuk kembali ke rumah masing-masing, di tengah jalan mereka
yang berasal dari dusun yang berbeda saling cegat. Sehingga guru disibukkan
dengan melerai siswa yang berkelahi dibandingkan dengan memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik materi maupun karakteristik peserta didik.
Keadaan seperti ini sangat menantang
idealisme saya sebagai guru untuk berbuat sesuatu agar Sinduaji
dapat berubah ke arah yang lebih baik melalui jalur pendidikan. Saya
bersama Kepala Sekolah, Dewan Guru serta
Komite Sekolah dan tokoh masyarakat sepakat untuk berusaha menumbuhkan
kesadaran warga masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Bahwa pendidikan
memegang peran yang sangat strategis untuk memajukan masyarakat.
Namun di dalam intern sekolah saya
bersama Kepala Sekolah dan Dewan Guru sepakat mengambil langkah strategis guna
mengatasi masalah yang ada di sekolah. Masalah yang menjadi prioritas utama
adalah mengatasi masalah perkelahian yang kerap terjadi dengan mengadakan
aktifitas fisik yang dapat memupuk kebersamaan dan rasa saling menyayangi serta
menjunjung kedisiplinan dan sportifitas di antaranya kegiatan latihan pramuka
dan persami bagi siswa kelas 4, 5, dan 6. Sedangkan bagi siswa kelas 1, 2, dan
3 lebih banyak diberi nasihat secara lembut. Dengan diadakannya persami tiap
tahun, secara berangsur-angsur masalah perkelahian mulai hilang, sehingga sekarang hampir tidak ada
perkelahian sesama siswa.
Adapun usaha untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan dilakukan dengan sosialisasi kepada wali murid yang terintegrasi dengan
program sekolah yang lain, misalnya acara penerimaan buku rapor kenaikan kelas
dan acara perpisahan siswa kelas VI yang sudah dinyatakan lulus. Hal ini juga
dilakukan tiap tahun. Hasilnya pada
tahun pelajaran 2014/ 2015 semua siswa
yang lulus SD langsug melanjutkan ke tingkat SLTP. Demikian juga dengan angka
putus sekolah di Sinduaji yang kian berkurang.
Kami seluruh dewan guru di SD Negeri
Sinduaji sangat menyadari konsekuensi
kami yang ditugaskan di daerah khusus dimana sejak tahun 2010, 2012 dan 2013
kami guru di Kabupten Banjarnegara yang ditugaskan di daerah khusus menerima
Tunjangan Guru Derah Khusus. Semoga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah
berupa Tunjangan Daerah Khusus dapat sebanding lurus dengan dedikasi yang kami
berikan kepada pemerintah khususnya untuk kemajuan dan peningkatan pendidikan
di Indonesia.
BAB III
KEHIDUPAN DALAM KELUARGA DAN
MASYARAKAT
A.
Kehidupan Keluarga
Saya dilahirkan dari keluarga yang
sederhana. Ayah saya seorang pedagang beras di pasar Karangkobar, sedangkan ibu
saya seorang petani. Saya anak keempat dari lima bersaudara. Saya dan kakak
saya yang nomor tiga adalah laki-laki,
sedangkan ketiga saudara saya yang lain adalah perempuan. Kakak saya mengikuti
jejak ayah saya bermatapencaharian sebagai pedagang, sedangkan semua saudara perempuan saya telah menjadi
ibu rumah tangga. Hanya saya dalam keluarga yang menjadi guru PNS. Semua saudara
saya telah menikah dan semuanya telah memiliki anak, bahkan kakak saya nomor
satu dan nomor dua telah memiliki masing-masing telah memiliki satu orang cucu.
Kakak saya nomor tiga dan adik saya masing-masing memiliki dua orang anak.
Saya sendiri menikah pada Agustus 2009,
tiga bulan setelah saya menerima SK CPNS di usia 32 tahun dangan Surahmi yang
waktu itu berusia 20 tahun. Istri saya mengajar di TK Dharma Yusiwi Paweden
sambil melanjutkan sekolah di PG PAUD Universitas Terbuka. Hingga saat ini istri
saya telah menyelesaikan 6 semester dan
sedang menjalani semester ke-7. Sama seperti saya istri saya berasal dari keluarga petani.
Walaupun orang tua saya tidak
berpendidikan tinggi, namun selalu mendorong anak-anaknya untuk belajar dengan
tekun dan selalu menghormati dan mematuhi perintah guru. Sehingga berkat
dorongan beliau sampailah saya menamatkan pendidikan formal setingkat sarjana. Saya
dan istri saya bertekad untuk meningkatkan pendidikan formal. Menurut saya pendidikan formal saling berkait dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena dalam pendidikan formal konsep
negara, pemerintahan, dan warga negara. Jika pendidika formal berhasil maka
negara akan jaya, namun sebaliknya jika pendidikan formal rusak maka lambat
laun negara juga akan rusak.
Saat ini saya mempunyai buah hati
seorang anak perempuan yang baru berusia
20 bulan, bernama Bilqis Azizah. Harapan
saya kelak ia menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan negara,
mencintai nusa, bangsa dan negara dengan sepenuh hati.
Keluarga adalah modal utama yang
memberikan motivasi untuk kemajuan karier saya. Alhamdulillah saya memiliki
keluarga yang harmonis. Istri saya selalu memberikan dorongan moral kepada saya
untuk menjalankan setiap tugas sekolah. Menurutnya untuk urusan dinas, tugas
apapun harus dijalankan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab agar rizki yang
kita dapat mengandung berkah di dalamnya
B.
Pengabdian di lingkungan sosial
Keaktifan saya di lingkungan
masyarakat saya mulai sejak remaja. Ketika masih duduk di bangku SLTA saya
aktif terlibat di dalam “Remaja Masjid Al Muttaqin”. Namun setelah tamat SLTA aktivitas
tersebut terhenti karena saya merantau
ke Malaysia sebagai TKI. Di Malaysia,
saya bersama teman-teman satu asrama membentuk “Majelis Ta’lim Minat Takwa”, yang
kegiatannya adalah doa bersama dan pengisian kerohanian. Tujuannya untuk
mendekatkan diri kepada Allah serta membentengi diri dari bahaya. Tidak hanya
kegiatan keagamaan, saya dan teman – teman juga ikut memeriahkan kegiatan
Peringatan HUT RI di KBRI dan juga di asrama. Ini terjadi pada tahun 1999 dan
2000. Pada Desember 2000 saya kembali ke kampung halaman saya.
Adapun keaktifan saya di lingkungan
desa di antaranya bersama warga yang lain menjadi panitia dalam Peringatan Hari
Besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra’Mi’raj, Kegiatan amaliah Ramadlan, dan
Penyembelihan Hewan Qurban. Pada bidang kepemudaan saya juga termasuk aktif sebagai pengurus
Karang Taruna. Sedangkan pada bidang pemerintaha desa saya menjadi salah satu
anggota Badan Permusyawaratan Desa di desa Sijeruk kecamatan Banjarmangu.
C.
Pengabdian lewat jalur organisasi
Perjuangan saya sebagai aktivis
organisasi dimulai dengan menjadi pengurus “Remaja Masjid Al Muttaqin” sebagai
pengajar. Kegiatanya adalah mengajarkan cara mmembaca tulisan Arab kepada
anak-anak. Sedangkan di bidang kepemudaan
saya masih aktif sebagai seksi Pendidikan dalam organisasi Karang Taruna
Trubus Lestari Desa Sijeruk. Adapun di bidang pemerintahan desa saya menjadi
anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Sedangkan dalam bidang pendidikan tempat
saya bertugas, saya menjadi pengurus KKG BERMUTU Gugus Untung Suropati, sebagai
seksi Humas.
BAB IV
HARAPAN DAN RENCANA KEGIATAN MASA
DATANG
A.
Harapan dalam peningkatan mutu pendidikan
Saat berbicara mengenai mutu
pendidikan di negara kita semua orang merasa memiliki hak dalam menilai, baik
itu menilai dari sisi positif maupun sisi negatif. Namun yang sering saya
dengar adalah sorotan dari sisi negatifnya. Sebagai contoh kasus-kasus yang ada
di tengah masyarakat khususnya kasus yang melibatkan dunia pendidikan pasti
akan menjadi sorotan tajam media, sehingga masyarakat yang merasa memiliki hak
untuk menilai mudah sekali mengeluarkan hujatan-hujatan yang sama sekali tidak
memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan. Terlepas dari itu masalah mutu
pendidikan seolah-olah hanya menjadi tanggung jawab para guru sebagai motor
penggerak pendidikan. Sorotan tajam sekarang yang sedang disampaikan oleh
masyarakat, sasaran tembaknya adalah guru. Mereka menyoroti tunjangan profesi
yang diterima oleh para guru. Kenapa sorotan itu muncul? Tak lain hal adalah
karena mutu pendidikan yang belum tercapai sesuai harapan bahkan bukan mutu
pendidikan secara nasional, mutu pendidikan secara lokal saja menurut masyarakat
belum tercapai. Misalnya mutu pendidikan dalam suatu sekolah atau mutu
pendidikan dalam suatu kecamatan atau kabupaten.
Masyarakat menilai tunjangan profesi
belum membawa pengaruh bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka, sehingga
hasil prestasi siswa belum terlihat perubahan yang signifikan. Wajar pemikiran
itu muncul dari masyarakat, karena masyarakat memiliki asumsi bahwa
satu-satunya faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar adalah tergantung
gurunya. Namun tidak wajar pemikiran itu muncul dari kalangan cendekiawan,
kalangan orang yang memahami dunia pendidikan. Karena jika kita kaji lebih
lanjut faktor penentu keberhasilan pembelajaran siswa bukan hanya dari gurunya.
Guru memang menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam mencapai
keberhasilan mutu pendidikan, akan tetapi tidak boleh kita simpulkan jika guru
adalah satu-satunya faktor penentu. Dalam suatu sekolah ada beberapa komponen
yang berperan dalam pencapaian keberhasilan pembelajaran yang nantinya mengarah
pada tercapainya mutu pendidikan yang baik. Komponen itu diantaranya adalah
kepala sekolah, guru, siswa, karyawan sekolah dan penjaga sekolah. Kepala
sekolah memiliki peranan penting yaitu sebagai manajerial dan pengambil
kebijakan. Semua program sekolah tidak akan tercapai tanpa persetujuan kepala
sekolah. Guru merupakan faktor kunci, dimana kualitas kompetensi yang dimiliki
akan membawa pengaruh yang besar pada keberhasilan siswa. Oleh karena itu guru
sangat dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya. Siswa sangat memiliki peran dalam
keberhasilan prestasi sekolah. Banyak sekolah berprestasi yang dikarenakan
siswanya unggul, akan tetapi kadang prestasi itu diperoleh melalui proses yang
kurang baik misalnya adanya seleksi awal masuk pada suatu sekolah tertentu. Hal
ini melanggar hak anak untuk menuntut ilmu di sekolah manapun yang mereka
inginkan. Karyawan dan penjaga sekolah tak kalah pentingnya dalam andil
kemajuan sekolah. Karyawan adalah penyelenggara kegiatan pembelajaran.
Sedangkan penjaga sekolah adalah penjaga stabilitas keamanan fisik sekolah yang
menjadi salah satu syarat kenyamanan para siswa dan guru dalam melakukan
pembelajaran.
Harapan saya semua guru dan orang
yang berperan sebagai pemangku kebijakan dalam dunia pendidikan memahami
permasalahan yang sebenarnya yang dihadapi oleh negara kita dalam mencapai mutu
pendidikan secara lokal maupun nasional. Harapan- harapan yang lain diantaranya
:
1. Pemerintah memahami bahwa mutu pendidikan nasional
ditentukan oleh keberhasilan mutu pendidikan lokal terutama pada masing-masing
satuan pendidikan, oleh karena itu pemerintah hendaknya memperhatikan
komponen-komponen pokok yang ada pada satuan pendidikan agar terpenuhi dengan
baik.
2. Adanya peningkatan kompetensi semua guru terutama guru-guru
yang ditugaskan di daerah khusus agar bisa mensejajarka kompetensinya dengan
guru-guru pada umumnya, sehingga mutu pendidikan bisa ditingkatkan secara adil
dan merata.
3. Adanya perhatian khusus dari pemerintah kepada guru dan
sekolah di daerah khusus, sehingga guru dan sekolah di daerah khusus akan
mendapat perlakuan yang khusus pula demi mengejar ketertinggalan guru dan siswa
di daerah khusus dengan guru dan siswa di daerah lain.
B. Rencana Kegiatan Masa Datang
Walaupun saya sebagai guru yang
ditugaskan di daerah khusus/terpencil tetapi
tidak menciutkan niat saya untuk berusaha membawa perubahan mutu
pendidikan ke arah lebih baik. Saya sadar dengan kedudukan saya sebagai guru
daerah terpencil dengan segala keterbatasannya akan sangat membatasi sepak
terjang saya dalam menyampaikan idealisme-idealisme saya. Namun dari sinilah
saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat membawa perubahan mutu
pendidikan ke arah lebih baik. Sesuai batas kemampuan pola pikir dalam memahami
pendidikan tentu saja gagasan yang hendak saya sampaikan belum tentu sasuai
dengan pendapat orang lain. Namun hal ini saya perjuangkan sebagai motivasi
saya pribadi, agar secara pribadi diri saya memiliki kontrol dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai pendidik. Rencana kegiatan yang hendak saya capai
diantaranya :
1. Meningkatkan kompetensi yang menjadi modal utama dalam
mewujudkan cita-cita sebagai guru yang profesional. Diantaranya kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial. Pertama yang saya lakukan adalah meningkatkan untuk diri saya sendiri,
setelah tercapai maka saya akan mengajak lingkungan ditempat kerja saya untuk
kemudian meluas sejauh saya mampu mengembangkannya.
2. Memberikan masukan kepada
kepala sekolah berupa gagasan-gagasan guna mengelola dan mengembangkan dengan
baik semua komponen yang ada di sekolah sebagai potensi utama pembawa
keberhasilan pencapaian mutu pendidikan.
3. Selalu melaksanakan evaluasi diri berkala untuk memantau
sejauh mana perkembangan yang dicapai. Hal ini wajib kita lakukan sebagai
kontrol pribadi dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan.
4. Secara aktif dan dalam berbagai kesempatan memberikan
masukan yang positif kepada para pemangku kebijakan di dunia pendidikan, agar
mereka selalu memperhatikan pendidikan khususnya di daerah terpencil atau
daerah khusus.
BAB V
PENUTUP
Akhirnya tibalah pada ujung
pembahasan tentang masalah pendidikan. Sebenarnya masih banyak yang ada dibenak
saya mengenai masalah pendidikan. Namun karena keterbatasan kemampuan saya
dalam menyampaikan itu semua dalam bahasa tulis, tidak bisa lagi menyampaikan
lebih banyak dalam makalah ini. Semua yang saya tuliskan dalam makalah ini
semata-mata adalah untuk kepentingan memajukan dunia pendidikan. Tidak ada niat
sedikitpun untuk memojokkan pihak-pihak tertentu apalagi menyombongkan diri
sendiri. Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Suatu kebahagiaa bagi bisa mencoba menyampaikan isi hati dalam bentuk makalah
ini. Meskipun di dalam makalah ini bahasanya masih belum baik bahkan masih jauh
dari baik, karena masih dalam proses belajar. Semoga makalah ini bisa menjadi evaluasi
diri bagi saya secara pribadi dan bagi pembaca pada umumnya. Sebagai motivasi
bahwa kemajuan mutu pendidikan adalah kita yang menentukan, bukan siapa-siapa
dan bukan orang lain.
Dengan mengucap Alhamdulillahirobbil’alamin akhirnya saya selesaikan penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini sedikit banyak memberikan kontribusi,
pengalaman dan manfaat pada pembaca. Terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung semoga makalah ini menjadi salah satu rekomendasi untuk kemajuan
dunia pendidikan kedepannya.
DOWNLOAD Makalah