Bawang. Siapa yang nggak kenal tanaman jenis yang satu ini. Ia selalu ada di dapur-dapur rumah. Hampir semua masakan di negeri ini selalu menggunakannya sebagai pelengkap rasa. Cara mengolahnya pun bermacam-macam. Ada yang ditumbuk halus, ada yang dipotong-potong, ada yang digoreng, ada yang direbus dan ada juga yang tidak dipanaskan. Disajikan langsung tanpa dalam kondisi mentah. Apapun jenisnya nggak ada a yang tidak membawa dampak meneteskan air mata bagi yang mencoba berdekat-dekat. Itulah ciri khasnya.
Bawang memiliki jenis yang beragam. Namanya beragam. Bentuknya beragam. Ada bawang dengan daun bulat panjang seperti pipa. Ada banyak dengan bentuk daun pipih panjang. Ada bawang dengan betul daun bulat kecil panjang seperti bentuk ijuk. Ada yang berumbi dan ada yang tidak berumbi. Umbinya ada yang putih dan ada merah. Umbi yang berwarna merah ada yang siungnya kecil, namun ada juga yang siungnya besar.
Apapun jenisnya, sebelum dimasak bawang terlebih dahulu dikupas dan dibersihkan/dicuci. Tentunya ini merupakan standar yang umum agar bawang aman dikonsumsi. Bagaimana cara mengupas bawang? Mengupas bawang berarti melepas kulit bagian luarnya. Mengenai cara mengupas bawang saya akan mengajak pembaca untuk fokus hanya pada bawang merah saja.
Bawang merah merupakan jenis tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis. Ia memiliki kulit yang berlapis. Setelah kulit bagian luar dilepas akan tampak kulit bagian luar kedua. Jika kulit bagian luar kedua dilepas akan tampak kulit bagian luar ketiga. Jika dikupas lagi maka akan tampak kulit keempat, kelima dan seterusnya. Pendek kata pada bawang merah bagian umbinya berlapis-lapis, dan yang paling luar dianggap kulit.
Ada satu teknik dalam menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan untuk mendapatkan informasi penting yang disebut dengan "teknik Mengupas bawang". Teknik ini bisanya disampaikan pada seminar-seminar "Bisnis Opportunity Presentation" oleh mentor kepada para "Newbie" dalam jaringannya. Tujuannya agar pelaku usaha baru dalam jaringannya dapat menduplikasi apa yang ia sudah lakukan. Teknik Mengupas bawang biasanya digunakan dalam usaha mendapatkan calon pengusaha baru dalam jaringannya (prospecting) atau dalam usaha memasarkan produk yang ditawarkan kepada calon pelanggan/pembeli (selling/marketing).
Secara spesifik teknik ini sebenarnya dilakukan untuk mendapatkan alasan yang sebenarnya ketika calon pembeli tidak mau membeli produk yang kita pasarkan. Atau untuk mengetahui alasan sebenarnya ketika orang yang diajak bergabung dalam bisnis menolak ajakan kita. Pada umumnya orang menolak tawaran untuk berbisnis atau membeli produk dengan alasan yang dibuat-buat, bukan alasan yang sebenarnya. Jika perasaan ini muncul dalam hati maka cara ini dilancarkan.
Walaupun bias digunakan dalam bisnis, Namun menurut saya bisa juga diterapkan di dunia pendidikan. Atau dalam kehidupan jika diperlukan. Bagi yang akan menerapkan teknik ini saya sarankan sebaiknya memperhatikan aspek perasaan. Karena boleh jadi orang yang ditarget menjadi merasa kurang nyaman dan berpengaruh pada hubungan kita dengannya. Pada awalnya mungkin tidak masalah. Tetapi setelah pertanyaan ketiga dilancarkan, mungkin akan berpengaruh pada perasaan.
Awalnya dengan santai kita bisa menyampaikan maksud kepada orang yang ditarget/diprospek. Biarkan ia menjawab dengan santai pula. Selanjutnya amati jawaban yang dilontarkan. Apakah dirasa janggal atau tidak. Ibarat kita mengupas kulit terluar. Berdasarkan jawaban tersebut ajukan pertanyaan. Ibaratnya kita sedang mengupas kulit/lapisan kedua. Setelah menerima jawaban, maka berdasar jawaban tersebut ajukan pertanyaan ketiga. Kali ini kita sedang mengupas kulit/lapisan ketiga. Lakukan hal serupa untuk pertanyaan keempat, kelima dan seterusnya sampai mendapat jawaban yang diyakini sebagai jawaban yang diucapkan secara jujur. Berdasarkan jawaban terakhir tersebut kita membuat keputusan untuk melanjutkan (follow up) atau berhenti karena tidak ada gunanya untuk melanjutkan usaha pada orang tersebut.
Apa yang saya sampaikan mungkin berbeda dengan pengalaman teman-teman. Jika ada perbedaan dimohon memaklumi dan jangan marah