Aktifitas di Tahun Ajaran Baru

Apa yang semestinya dilakukan di masa awal tahun ajaran sekolah? Pertanyaan ini jika dilontarkan menuai bermacam jawaban
Tentunya berbagai aktifitas bisa dilakukan. Tergantung kreatifitas guru dan sekolah. Ada yang mengadakan perlombaan sederhana maupun permainan kecil yang menyenangkan. Ada pula yang melakukan aktifitas dengan tujuan adaptasi dari kebiasaan di sekolah lama ke lingkungan  sekolah yang baru. Pengenalan lingkungan sekolah amat penting bagi murid baru karena ia baru pindah dari satu kondisi lingkungan belajar ke situasi lingkungan belajar yang baru. Adaptasi diperlukan. Murid baru perlu mengetahui warga sekolah, guru serta karyawan/petugas yang mengurus sekolah tempat ia belajar nantinya. Disamping itu komunikasi yang baik antar pihak sekolah (dalam hal ini guru, kepala sekolah dan karyawan) dengan keluarga murid (wali murid) perlu dibangun. Inti  tentunya bermanfaat agar nantinya tidak terjadi miskomunikasi maupun miskonsepsi antara guru dan orang tua murid. Banyak pihak saling bertukar nomor telepon dengan tujuan melancarkan hubungan di masa mendatang.

Bagaimana pula dengan aktifitas yang dilakukan di kelas dengan murid tidak baru lagi. Meskipun tidak baru namun aktifitas yang dilakukan di luar sekolah ketika liburan semester mungkin dan bahkan hampir pasti berbeda dengan aktifitas di sekolah yang akan ia jalani. Mungkin juga ada pengalaman yang menurutnya seru dan senantiasa terkenang. Atau bagi murid dari kelas dengan jumlah peserta banyak, mungkin sudah ada sebagian nama temannya yang terlupakan. Maklumlah anak-anak sekarang kebanyakan memiliki nama panjang. Kebanyakan murid akan menduduki kelas yang baru, lebih tinggi dari kelas sebelumnya setelah dinyatakan naik. Meskipun masih di sekolah yang sama, namun ruangan yang digunakan berbeda. Fasilitas yang digunakan pun mungkin sedikit berbeda, belajar dengan guru yang berbeda pula. Maka perkenalan diperlukan terutama antara murid dengan guru, agar guru dapat lebih memahami anggota kelasnya. Pembelajaran akan lebih nyaman dalam  kelas yang anggotanya saling mengenali dan saling memahami.

Aktifitas yang perlu dilakukan di kelas yang baru di masa tahun ajaran baru antara lain:
Perkenalan,
Orientasi,
Pengenalan/penyampaian program,
Membuat kesepakatan kelas,
Identifikasi aset.


Refleksi

Melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dilakukan menjadi penting agar langkah ke depan lebih baik. Baik dalam urusan pekerjaan maupun dalam belajar suatu topik tertentu. Adalah wajar jika belum mencapai kesempurnaan pemahaman di waktu awal mempelajari topik. Dengan refleksi diharapkan semakin hari pemahaman semakin bagus.
Materi yang dipelajari pada pelatihan -pelatihan yang diselenggarakan untuk guru biasanya terkait dengan bagaimana cara mendidik, mengajar, maupun wawasan paradigma pendidikan masa kini. Pendidikan itu dinamis dan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Sebagaimana zaman terus berubah maka pendidikan pun harus terus berubah sejalan dengan perubahan zaman itu sendiri. Refleksi dilakukan setelah melakukan aktivitas belajar. Melakukan refleksi memerlukan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang disesuaikan dengan apa yang dipelajari, bagaimana prosesnya, serta rencana yang disiapkan untuk masa depan. Apa yang akan dilakukan. Bahkan perasaan selama proses belajar. Begitu pula refleksi atas pekerjaan yang sudah dilakukan. 

Sebelum melakukan pekerjaan hal pertama dilakukan tentunya membuat rancangan. Kemudian menjalankan rancangan yang sudah dibuat serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan. Apakah rancangan sudah disusun dengan baik dan detail? Apakah kegiatan yang dilakukan sesudah sesuai dengan rencana? Pertanyaan-pertanyaan pemantik seperti itu layak ada dalam merefleksi kegiatan yang sudah dilakukan. 

Refleksi merupakan sebuah ketrampilan yang perlu dilatih dengan cara membiasakan diri melakukannya. Kebiasaan melakukan refleksi mendorong melakukan perbaikan demi perbaikan atas apa yang sudah dikerjakan. 

Ada beberapa model refleksi yang dikemukakan oleh para pakar. Kita tinggal mengikutinya dengan cara menerapkan dalam aktifitas yang sudah dilakukan. Ada model refleksi 4F yang memiliki unsur Fact, Feeling, Funding dan Future. Ada refleksi model DEAL (Description, Examination, Articulation of Learning. Ini hanya beberapa contoh yang dapat diterapkan. Masih banyak model refleksi yang bisa diterapkan. Tidak akan saya tulis keseluruhannya di sini. Karena mungkin jika tulisan terlalu panjang akan membuat pembaca meras bosan untuk membacanya.  

Teknik Mengupas Bawang

Bawang. Siapa yang nggak kenal tanaman jenis yang satu ini. Ia selalu ada di dapur-dapur rumah. Hampir semua masakan di negeri ini selalu menggunakannya sebagai pelengkap rasa. Cara mengolahnya pun bermacam-macam. Ada yang ditumbuk halus, ada yang dipotong-potong, ada yang digoreng, ada yang direbus dan ada juga yang tidak dipanaskan. Disajikan langsung tanpa dalam kondisi mentah. Apapun jenisnya nggak ada a yang tidak membawa dampak meneteskan air mata bagi yang mencoba berdekat-dekat. Itulah ciri khasnya. 
Bawang memiliki jenis yang beragam. Namanya beragam. Bentuknya beragam. Ada bawang dengan daun bulat panjang seperti pipa. Ada banyak dengan bentuk daun pipih panjang. Ada bawang dengan betul daun bulat kecil panjang seperti bentuk ijuk. Ada yang berumbi dan ada yang tidak berumbi. Umbinya ada yang putih dan ada merah. Umbi yang berwarna merah ada yang siungnya kecil, namun ada juga yang siungnya besar.

Apapun jenisnya, sebelum dimasak bawang terlebih dahulu dikupas dan dibersihkan/dicuci. Tentunya ini merupakan standar yang umum agar bawang aman dikonsumsi. Bagaimana cara mengupas bawang? Mengupas bawang berarti melepas kulit bagian luarnya. Mengenai cara mengupas bawang saya akan mengajak pembaca untuk fokus hanya pada bawang merah saja. 

Bawang merah merupakan jenis tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis. Ia memiliki kulit yang berlapis. Setelah kulit bagian luar dilepas akan tampak kulit bagian luar kedua. Jika kulit bagian luar kedua dilepas akan tampak kulit bagian luar ketiga. Jika dikupas lagi maka akan tampak kulit keempat, kelima dan seterusnya. Pendek kata pada bawang merah bagian umbinya berlapis-lapis, dan yang paling luar dianggap kulit.

Ada satu teknik dalam menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan untuk mendapatkan informasi penting yang disebut dengan "teknik Mengupas bawang". Teknik ini bisanya disampaikan pada seminar-seminar "Bisnis Opportunity Presentation" oleh mentor kepada para "Newbie" dalam jaringannya. Tujuannya agar pelaku usaha baru dalam jaringannya dapat menduplikasi apa yang ia sudah lakukan. Teknik Mengupas bawang biasanya digunakan dalam usaha mendapatkan calon pengusaha baru dalam jaringannya (prospecting) atau dalam usaha memasarkan produk yang ditawarkan kepada calon pelanggan/pembeli (selling/marketing). 

Secara spesifik teknik ini sebenarnya dilakukan untuk mendapatkan alasan yang sebenarnya ketika calon pembeli tidak mau membeli produk yang kita pasarkan. Atau untuk mengetahui alasan sebenarnya ketika orang yang diajak bergabung dalam bisnis menolak ajakan kita. Pada umumnya orang menolak tawaran untuk berbisnis atau membeli produk dengan alasan yang dibuat-buat, bukan alasan yang sebenarnya. Jika perasaan ini muncul dalam hati maka cara ini dilancarkan.

Walaupun bias digunakan dalam bisnis, Namun menurut saya bisa juga diterapkan di dunia pendidikan. Atau dalam kehidupan jika diperlukan. Bagi yang akan menerapkan teknik ini saya sarankan sebaiknya memperhatikan aspek perasaan. Karena boleh jadi orang yang ditarget menjadi merasa kurang nyaman dan berpengaruh pada hubungan kita dengannya. Pada awalnya mungkin tidak masalah. Tetapi setelah pertanyaan ketiga dilancarkan, mungkin akan berpengaruh pada perasaan.

Awalnya dengan santai kita bisa menyampaikan maksud kepada orang yang ditarget/diprospek. Biarkan ia menjawab dengan santai pula. Selanjutnya amati jawaban yang dilontarkan. Apakah dirasa janggal atau tidak. Ibarat kita mengupas kulit terluar. Berdasarkan jawaban tersebut ajukan pertanyaan. Ibaratnya kita sedang mengupas kulit/lapisan kedua. Setelah menerima jawaban, maka berdasar jawaban tersebut ajukan pertanyaan ketiga. Kali ini kita sedang mengupas kulit/lapisan ketiga. Lakukan hal serupa untuk pertanyaan keempat, kelima dan seterusnya sampai mendapat jawaban yang diyakini sebagai jawaban yang diucapkan secara jujur. Berdasarkan jawaban terakhir tersebut kita membuat keputusan untuk melanjutkan (follow up) atau berhenti karena tidak ada gunanya untuk melanjutkan usaha pada orang tersebut. 
Apa yang saya sampaikan mungkin berbeda dengan pengalaman teman-teman.  Jika ada perbedaan dimohon memaklumi dan jangan marah 

Tidak Ada Makan Siang Gratis

Sering kali kita dengar dalam motivasi bisnis di berbagai media istilah 'tidak ada makan siang gratis'. Saya pun berusaha memahami makna dari istilah tersebut. Jika ada motivasi serupa mencoba untuk mendengarkan, sembari berusaha  memikirkan kata demi kata yang disampaikan sesuai kemampuan dalam mencerna informasi. Menarik bagi saya. Meskipun bukan pebisnis. Setidaknya kalimat-kalimat yang disampaikan membawa kesan positif. Baik bisnis maupun politik. Bagi saya, pengalaman yang disampaikan para praktisi bisnis dalam seminar-seminar maupun media elektronik merupakan informasi bermanfaat, yang patut didengarkan. Kalau bisa diamalkan dalam kehidupan. Karena ia membawa nuansa positif, sehingga menjadikan kita berpikir positif. 

Ketrampilan memotivasi memang sangat diperlukan dalam bidang apapun. Baik memotivasi diri maupun  memotivasi orang lain. Tentunya dalam lingkungan yang kita memiliki kewenangan untuk itu dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Motivasi penting, namun harus pada tempat dan situasi yang sesuai.

Kita semua maklum  bahwa hari tidak ada  lagi anak yang bodoh, yang ada hanyalah  seorang murid yang belum berhasil dalam belajarnya. Berbagai alasan dikemukakan disini sebagai penyebab belum berhasilnya proses belajar yang dialami murid. Namun saya tidak akan membahas lebih jauh akan hal ini. Kali ini saya akan menceritakan apa yang tertulis pada bagian judul postingan. 

Kecerdasan anak-anak hari ini dianggap lebih tinggi dibanding anak-anak generasi sebelumnya. Menurut saya ini masuk akal mengingat makanan yang dikonsumsi anak-anak hari ini memiliki kadar gizi yang lebih baik dan lebih seimbang. Meskipun pada kondisi-kondisi tertentu mungkin kurang tepat. Dengan kondisi anak yang sejak lahir sudah cerdas dalam tanda kutip, maka yang sangat penting yang dibutuhkan adalah motivasi dan bimbingan agar ia pada alur yang benar menuju arah yang benar dalam menggapai masa depan. 

Begitu pula dengan wawasan politik. Mendengar informasi politik baik berupa pengalaman praktisi maupun teori politik yang digunakan para praktisi. Bisa dijadikan bahan belajar. Bukan berarti kita terjun ke dalam 'politik praktis', namun informasi untuk memperkaya khazanah pengetahuan. Karena ia merupakan bagian dari peradaban umat manusia. Jadi politik adalah strategi. Pengetahuan strategi tentunya bermanfaat bagi yang menggunakannya. Namun bagi yang tidak sudah cukup menambah wawasan. Strategi diperlukan dalam hidup manusia. Baik sebagai pedagang, politisi, maupun dalam bidang kehidupan lainnya termasuk dalam pembelajaran. Saya juga tidak akan membahas ini lebih lanjut. Saya yakin teman-teman pembaca lebih memahami akan hal ini.

Seperti yang saya sampaikan di judul postingan, saya  mengalami perubahan pemahaman terhadap istilah 'tidak ada makan siang gratis'. Semula saya memahami bahwa kita akan mendapatkan sesuatu atau kita berhak mengharapkan sesuatu setelah melakukan usaha untuk itu. Jika menginginkan uang maka kita harus bekerja. Jika ingin pintar maka harus belajar. Jika menginginkan sesuatu yang menjadi 'akibat' maka harus terlebih dahulu melakukan  sesuatu yang menjadi 'sebab'. Namun belakangan saya  memahami bahwa apapun yang kita makan sekarang atau kita peroleh sekarang  adalah buah dari usaha masa lalu. Tentunya ini hanya berlaku sebagai motivasi untuk berbuat positif. Bukan sebagai hukum yang harus terjadi. Maksudnya apa dalam kaitannya dengan motivasi. Apapun yang kita lakukan hari ini akan mendapat hasil pada masa yang akan datang. Baik dalam jangka waktu dekat maupun lama. Baik dalam bentuk seperti yang kita bayangkan/gambarkan hari ini maupun dalam bentuk yang berbeda dengan yang kita bayangkan. Hal positif yang kita lakukan pasti akan mendapat balasan yang juga baik. Bagi orang yang beragama, kalau tidak di dunia maka akan mendapat balasan kebaikan di alam setelah dunia.

Satu hal yang menurut saya perlu dipegang adalah sekecil apapun kebaikan, akan bermanfaat bagi pelakunya, meskipun ia mendapatkan setelah lupa dengan apa yang ia pernah lakukan. 

Salam. 

Menunda Aktivitas Menunda

Bilangan negatif jika dikalikan dengan bilangan negatif maka hasilnya merupakan bilangan positif. Begitu pula dalam pembagian bilangan negatif. Bilangan negatif jika dibagi dengan bilangan negatif maka hasilnya bilangan positif. Konsep ini sudah maklum. Biasanya guru dalam membelajarkan anak-anak tentang konsep ini dilakukan dengan cara menghafalkan .
Kita sering mendengar ungkapan "jangan menunda-nunda waktu karena waktu tidak bisa diulang" atau "jangan menyia-nyiakan kesempatan karena kesempatan mungkin hanya datang satu kali.  Ungkapan ungkapan sudah akrab di telinga kita. Ini tentunya untuk menjauhkan kita dari sifat malas. Sifat malas merupakan penghambat kemajuan. Dan beresiko bagi masa depan. 

Semu orang bisa memahami bahwa sifat rajin seseorang akan membawa kepada masa depan yang lebih baik. Hanya masalah waktu saja. Ada yang merasakan lebih cepat, namun ada juga yang perlu menunggu dalam waktu lama. Namun pada akhirnya hal itu akan terbukti dan orang yang mengalaminya akan mengakui dan merasa bersyukur karena berada pada posisi demikian.

Manusia hanya bisa memprediksi, namun Tuhanlah yang menentukan. Apa yang diprediksi atau direncanakan sekarang, adakalanya terwujud sesuai harapan/keinginan. Namun terkadang kejadian di masa mendatang tidak sesuai harapan ataupun keinginan. Oleh karena itu sebagai wujud ketidakberdayaan kita dalam menggambarkan masa depan secara pasti, perlu belajar untuk tidak menunda perbuatan baik. 

Bukan rahasia lagi bahwa semangat yang kita miliki terkadang naik terkadang turun. Bahkan terkadang dalam kondisi minim semangat. Tentunya siapa pun tidak ingin terjerumus pada keadaan tidak punya semangat. Untuk itu semangat perlu dijaga dan dirawat dengan baik. Untuk merawatnya perlu mengetahui tanda-tanda kehadirannya terutama dalam diri sendiri. Ketika sedang dalam keadaan kurang bersemangat terkadang timbul keinginan untuk menunda pekerjaan atau aktivitas baik yang mestinya dilakukan dengan alasan masih banyak waktu di masa mendatang. Namun perlu dipahami bahwa pada waktu mendatang yang dimaksud belum tentu kondisinya seperti yang dibayangkan. Mungkin juga kondisinya tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun kita tetap berdoa untuk selalu dalam kondisi nyaman penuh kemudahan. Namun sikap waspada juga penting. Keinginan menunda sebaiknya dihindari atau ditunda dan terus berusaha menunda keinginan untuk menunda hingga yang muncul dalam hati adalah kenyataan untuk tidak menunda berbuat baik.

Mengoneksikan Antar Materi

Materi dalam modul-modul yang dipelajari saling terkait satu sama lain. Peserta pelatihan belajar menghubungkan materi dari satu modul dengan modul lainnya. Caranya adalah mempelajari isi modul-modul yang digunakan pada pelatihan, kemudian mencari titik temu keterkaitan modul-modul yang ada dan membuat simpulan. 

Dalam kehidupan sosial mencari titik temu dari beberapa pihak yang berbeda sangat penting dilakukan. Dari situlah kita bisa menemukan titik tolak membangun kebersamaan. Meskipun tampak sama semua ciptaan berbeda satu sama lain. Perbedaan inilah sejatinya yang memperkaya semesta. Namun perbedaan-perbedaan yang ada jika dibesar-besarkan bisa mengakibatkan perpecahan. Dalam perbedaan ada kesamaan. Kesamaan-kesamaan yang ada jika ditemukan dan dirawat dengan baik dapat menciptakan persatuan dan kebersamaan. Adapun persatuan dan kebersamaan merupakan kekuatan yang dapat dirawat dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama. 

Ada pesan penting yang harus diterima atau kemampuan tertentu yang harus dimiliki oleh peserta pelatihan. Pesan-pesan ini tersirat pada konsep-konsep yang dipelajari melalui telaah modul serta mengimplementasikannya sesuai petunjuk modul. Dengan mengimplementasikan, peserta memiliki pengalaman berharga. Pahit dan manisnya pengalaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep yang dipelajari menggeneralisasikan pemahaman terhadap konsep-konsep tersebut. Melalui diskusi dengan pembimbing pemahaman peserta menjadi terarah untuk mencapai pemahaman yang sebenarnya dikehendaki dalam pelatihan. 

Kemampuan mengoneksikan materi-materi dalam modul yang dipelajari menghasilkan kesimpulan digabungkan dengan pemahaman yang dihasilkan dari pengalaman mengimplementasikan konsep-konsep dapat membangun kekuatan dalam mengejawantahkan dan memahami pesan-pesan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan. Jadi mengoneksikan antar materi bisa diibaratkan mengumpulkan sesuatu yang berharga dan tersebar pada modul-modul kemudian mengikatnya dengan kuat sehingga menjadi kokoh dan bermanfaat bagi kehidupan khususnya dalam dunia yang ditekuni.

Pentingnya Menjaga Kondisi Tubuh

Cheap flights with cashback

Di kelas dalam diskusi saya bertanya. Apa yang dimaksud 'sejahtera'? Situasi hening sejenak. Terlihat satu peserta mengangkat tangan sambil mengucap. "Punya uang banyak". Belum lagi ia selesai berbicara dari pojok yang berbeda seseorang mengangkat tangan sambil berkata. "Bisa membeli yang kita inginkan" disusul dari tengah ruang kelas bersuara, "bisa mendapat apa yang kita inginkan". Saya pun berterima kasih atas respon  pertanyaan yang saya ajukan. Setiap orang mungkin memiliki gambaran berbeda-beda di kepalanya dan memilik cara tersendiri dalam mengungkapkannya. Ada yang melihat dari sudut kemampuan membeli barang yang diinginkan/dibutuhkan. Ada yang melihat dari kemampuan memenuhi kebutuhan hidupnya ata menuruti keinginannya terhadap suatu benda atau bukan benda. Semuanya benar dengan argumen yang dibangun berdasarkan pengalaman hidupnya. Sebagaimana kita maklum bersama bahwa setiap orang memiliki pengalaman berbeda - beda meskipun sepintas kelihatan mirip.

Pertanyaan yang kedua mengajak berkhayal atau berandai-andai. "Jika seandainya memiliki harta berlimpah, namun kondisi badan sakit, bagaimana menurut kamu?" Rata-rata menjawab bahwa akan  sedih atau tidak senang. "Jika demikian apa sesungguhnya yang lebih berharga, kekayaan atau kesehatan?" Semua menjawab bahwa kesehatan lebih penting dari kekayaan. Keduanya sama-sama bermanfaat dan dibutuhkan. Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan, ia harus merelakan sebagian hartanya untuk untuk mendapatkan kesehatan. Jadi rasanya tidak berlebihan jika disebutkan bahwa yang dimaksud sejahtera adalah terpenuhinya segala kebutuhan hidup termasuk kesehatan. Kalau boleh ditambahkan orang yang sejahtera yang memiliki kesehatan prima, meskipun dengan kepemilikan harta secukupnya saja.

Di sini sebenarnya ada pesan penting yang ingin disampaikan yaitu untuk pandai bersyukur. Bersyukur atas apa yang didapat. Kita bisa bersyukur jika kita menganggap apa yang kita dapat sebagai nikmat dari Tuhan. Sebaliknya jika kita menganggap apa yang kita miliki bukan sebagai nikmat maka akan sulit bersyukur. Salah satu cara bersyukur adalah menggunakan kesehatan yang dimiliki untuk berbagai aktivitas positif. Salah satunya adalah bekerja, belajar dan bergaul dengan orang lain dengan cara yang baik.

Untuk menjaga kesehatan sebagai implementasi syukur perlu memperhatikan aktifitas dalam keseharian. Tidak bijak jika tubuh dipaksa untuk bekerja melebihi kadar kemampuannya. Sebaliknya mendiamkan tubuh tanpa melakukan aktifitas bermanfaat, selain tidak membuahkan hasil juga beresiko pada berkurangnya kesehatan tubuh . Hidup adalah bergerak  .