Biasanya saya bersama siswa-siswi kelas 6 melaksanakan pembelajaran online via WAG di hari Selasa. Di masa Pandemi Covid-19, kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah dihentikan. Sebagai gantinya siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran di rumah masing-masing yang lazim disebut BDR dengan panduan guru.
Walaupun tidak bertemu secara langsung saya memantau perkembangan belajar siswa baik secara daring maupun luring. Secara daring melalui HP yang terkoneksi dengan internet menggunakan aplikasi WhatsApp. Sedangkan secara luring menggunakan Lembar Kerja Mingguan yang dibagikan kepada siswa setiap hari Rabu melalui orang tua siswa.
Orang tua datang ke sekolah mengambil LKM untuk anaknya sekaligus mengumpulkan jawaban tugas LKM. Kegiatan ini sudah berlangsung selama berminggu-minggu di mas Pandemi Covid-19. Terkadang orang tua siswa selain membawa jawaban tugas juga membawa aspirasi dari siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Selain pertanyaan yang diajukan secara lisan oleh orang tua ada juga pertanyaan yang disampaikan melalui WhatsApp.
Saya senang jika siswa bertanya tentang pembelajaran atau pendidikan. Namun terkadang jika chatt di WhatsApp cukup banyak, saya tidak bisa menjawab dengan cepat. Namun dari chatt yang saya temukan di WhatsApp, dapat saya pahami bahwa baik orang tua maupun siswa dapat memaklumi keterlambatan saya dalam membalas chatt.
Saya menggunakan WhatsApp cukup sering. Selain untuk berkomunikasi secara pribadi dengan siswa, teman, saudara maupun orang tua siswa, saya juga menggunakannya untuk mengikuti beberapa grup WA. Baik grup yang hanya digunakan untuk berkomunikasi maupun yang digunakan untuk pelatihan. Teknik pelatihan melalui Grup WA inilah yang saya adopsi dan terapkan pada pembelajaran di kelas, yaitu pembelajaran online via WAG.
Minggu lalu mulai 1 Maret 2021 hingga 7 Maret 2021 sekolah melaksanakan Penilaian Tengah Semester atau PTS. Siswa mengerjakan soal PTS dari rumah pada pagi hari. Oleh karena itu saya dan siswa kelas 6 tidak melaksanakan pembelajaran online via WAG.
Setelah selesai melaksanakan PTS pada Minggu lalu memerlukan waktu untuk melakukan koreksi terhadap jawaban siswa. Minggu ini disebut jeda tengah semester. Jeda tengah semester digunakan untuk mengoreksi serta menganalisis jawaban siswa. Kegiatan pembelajaran online via WAG pada Minggu ini dihentikan sementara. Sebagai gantinya siswa melaksanakan pembelajaran secara mandiri.
Caranya saya mengirimkan beberapa link blog yang berisi materi pembelajaran dan latihan soal pada WA Group. Siswa menelusuri blog melalui alamat yang saya bagikan. Setelah selesai melakukan kegiatan menelusuri blog sambil belajar, siswa menulis laporan kegiatan hari ini yaitu kegiatan belajar mandiri.
Beberapa siswa telah mengirimkan laporan kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah melakukan kegiatan hari ini. Terhadap laporan siswa saya mengoreksi dengan membaca laporan dari siswa.
Kepada siswa yang telah mengirimkan laporan, saya mengucapkan terima kasih serta memotivasi agar siswa senantiasa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan menulis di WhatsApp.
Berikut adalah tulisan saya di WhatsApp.
Terima kasih kepada anak-anak yang sudah melakukan pembelajaran secara mandiri dengan cara menelaah materi di internet.
Model belajar seperti ini bisa dilanjutkan dan dikembangkan lagi besok setelah anak-anak duduk di bangku SMP.
'Kemandirian' sangat penting dalam segala hal , baik dalam berkarya maupun dalam belajar.
Lawan dari kemandirian adalah 'ketergantungan'. Jika ingin berhasil dalam segala hal, hindari sikap bergantung pada orang lain/siapapun. Agar terhindar dari sikap 'ketergantungan' kepada orang lain, seseorang perlu 'menyiapkan diri' menghadapi segala kemungkinan.
Sebagai insan beriman seseorang akan bergantung kepada Tuhan atas segala sesuatu.
Orang yang selalu siap setiap saat, disebut sebagai orang yang hebat.
(Motivasi hari ini)
Salam persahabatan,