Semoga sobat semua sejahtera dalam lindungan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, aamiin.
Sengaja kali ini saya akan berbagi pengalaman dalam pembelajaran di kelas On Line pada masa yang lalu. Semoga saja tulisan saya kali ini bisa menemani sobat blogger dalam mengisi waktu luang, misalnya bagi sobat yang sedang menunggu kereta, menikmati secangkir kopi atau teh hangat, menunggu teman untuk kondangan bersama atau mengisi waktu istirahat siang di kantor atau pabrik. Pokoknya di mana saja deh.
Sobat blogger,
Seperti yang saya sampaikan melalui postingan saya yang lalu bahwa di masa Pandemi Pembelajaran On Line dilaksanakan pada Selasa beberapa pekan terakhir. Kali ini yang akan saya ceritakan adalah pembelajaran pada 26 Januari 2021. Mengapa saya ceritakan satu persatu. Mengingat pada tiap-tiap pertemuan ada saja perbedaannya. Lagipula pembelajaran seumpama ini belum terlalu banyak yang melaksanakannya di tingkat sekolah dasar.
Waktu itu jam menunjukkan pukul 08.02. Mengingat kami telah membuat kesepakatan memulai Pembelajaran pukul 08.00, tanpa berpikir panjang saya pun segera menyapa anak-anak.
"Assalamu'alaikum wr wb."
"Mengingat waktu sudah menunjukkan jam 08.00, pembelajaran akan segera dimulai. Untuk itu silakan anak-anak menyatakan kehadiran dengan menulis nama diikuti kata hadir."
Sebenarnya pukul 08.00 bukan waktu memulai pemaparan materi, namun waktu saya membuka kelas. Sebagaimana pada pembelajaran tatap muka, sebelum pemaparan materi terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan. Baik menyiapkan alat bantu pembelajaran maupun menyiapkan mental untuk mengikuti pembelajaran.
Saya pun segera menulis chat, "Pono hadir". Kemudian diikuti anak-anak.
"Hesti hadir"
"Astuti hadir"
'Zazid hadir"
"Zahra hadir"
"Hasna A hadir"
"Riyo hadir"
"Vero hadir"
"Dimas hadir"
"Dessyifa hadir"
"Ardelia hadir"
"Baiklah, untuk saat ini 10 anak yang sudah siap. Yang lain menyusul."
Tak lama berselang Nahdia masuk dengan chat, "Nahdia hadir."
Sebelas anak sudah di dalam kelas, siap mengikuti pembelajaran.
"Materi pembahasan kita kali ini adalah KPK atau yang merupakan singkatan dari Kelipatan Persekutuan Terkecil."
"Materi KPK sudah banyak dijumpai di kelas 5, di kelas 6 diberikan lagi untuk memperdalam kemampuan anak mengenai KPK."
"Barangkali sebelum saya lanjutkan ada yang mau bercerita atau menyampaikan pengetahuannya tentang KPK? Silakan."
Satu menit berlalu belum ada yang menjawab. Saya pun melanjutkan.
"Baiklah, kalau belum ada yang berani menjawab. Saya lanjutkan."
"Ada tiga kata yaitu kelipatan, persekutuan, terkecil. Kelipatan dapat diartikan pengulangan bilangan atau penambahan secara teratur."
"Sebagai contoh kelipatan 1 meliputi : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21, ... (dan seterusnya sampai tak terhingga). Kelipatan 2 meliputi: 2, 4,6,8,10,12,14,16,19,20,22,24,26,28,30,32,34,36,38,40, ...
Sekarang coba kaliyan sebutkan bilangan-bilangan yang merupakan kelipatan 3. Silakan."
Beberapa anak masuk.
"Azka hadir"
"Sahrul hadir"
"Ari hadir"
"Faiq Hadir"
Sehingga 15 anak telah hadir.
"Baik lanjutkan silakan."
Kemudian Faiq menjawab, "3,6,9,12,15, 18, 21, 24, 27, 30,....." Diikuti Riyo yang menyebutkan baris bilangan yang sama.
Selanjutnya Zazid menjawab, "6,9,12,15,18,21,24,27,30" diikuti Dimas Agustiar dengan jawaban yang sama.
Semua yang hadir pun menjawab dengan jawaban menyerupai jawaban Faiq. Saya pun melanjutkan.
"Baiklah. Mengenai kelipatan polanya sama. Kita lanjutkan dengan persekutuan. Mengenai persekutuan maknanya kesamaan. Coba kaliyan temukan bilangan yang sama yang tertera pada baris bilangan di atas, yaitu bilangan yang termasuk keliatan 2 dan termasuk kelipatan 3."
Dengan cepat Zazid menjawab, "6, 12, 24". Diikuti anak-anak yang lain menjawab dengan jawaban yang sama dengan jawaban Zazid.
Karena saya melihat masih ada bilangan yang belum.disebutkan saya pun bertanya, "Kalau 18 dan 30 menurut kalian termasuk apa tidak ya?"
Zazid segera menjawab, " Iya Pak , termasuk". Arif menjawab, "Iya, Pak." Kemudian diikuti anak-anak yang lain menjawab dengan jawaban yang maknanya kurang lebih sama dengan jawaban Zazid dan Arif.
Kemudian saya berkata,"coba diurutkan lagi." Maksud saya yang sebenarnya adalah agar mereka menuliskannya secara lengkap dan runtut. Anak-anak memang lucu. Dengan cepat Dimas menjawab, "Iya Pak". Namun Arif cepat tanggap menjawab "6,12,18,24,30", diikuti Hesti, Ardelia, Syifa, Zahro, serta Sahrul dengan jawaban seperti jawaban Arif.
Saya pun memberi penguatan denga mengatakan "Bagus" serta membubuhkan tanda gambar jempol pada chat.
Masih seperti biasa masih disusul anak-anak yang lain memberikan jawaban sama seperti jawaban yang telah saya nyatakan benar.
Tanpa merisaukan jawaban anak-anak, saya pun melanjutkan mengajukan pertanyaan, "Di antara bilangan kelipatan dari 2 dan 3 yang sama, bilangan berapa yang paling kecil?"
Dengan cepat semua menjawab, "6". Lagi-lagi saya memberi penguatan dengan mengatakan bagus. "Bagus dengan demikian dapat dinyatakan KPK dari 2 dan 3 adalah 6". Lagi-lagi masih ada anak yang masih menjawab "6". Mungkin karena kondisi sinyal yang kurang stabil sehingga ada saja anak yang terlambat dalam menjawab.
"Sekarang, untuk latihan . Dengan cara yang sama tentukan KPK dari 6 dan 8."
Mulailah anak-anak menjawab dengan jawaban beragam. Mula-mula jawaban Zazid
6,12,18,24,30,36,42,48.
8,16,24,32,40,48,56,64
Disusul Faiq dengan jawaban yang sama. Sedangkan Ardelia, setelah menulis jawaban langsung menghapusnya. Zazid pun menjawab lagi, "KPK 6 dan 8 = 24".
"Tepat , Zazid. Selamat"
'Berikutnya untuk meningkatkan tahap latihan. Dengan cara yang sama tentukan KPK dari 10 dan 12."
Kali ini Dessyifa yang tampil lebih dulu. "Kelipatan 10 adalah 10,20,30,40,50,60, ...
Kelipatan 12 adalah 12,24,36,48,60, ...
KPK 10 dan 12=60"
Saya pun memberi penguatan, "Tepat Dessyifa KPK dari 10 dan 12 adalah 60. 👏" Kemudian anak-anak yang lain menjawab dengan benar.
Saya pun melanjutkan,
"Baik, kita bahas sedikit.
Mengenai KPK hanya ada satu bilangan. Karena disebutkan terkecil maknanya paling kecil. Jadi hanya ada satu bilangan. Sebagai contoh KPK dari 2 dan 3 adalah 6. Hanya bilangan 6. Begitu pula dengan KPK dari 6 dan 8 adalah 24. Hanya bilangan 24. Tidak ada bilangan yang lain. KPK dari 10 dan 12 adalah 60. Tidak ada bilangan yang lain.
Kemudian mengenai penulisan.
Dalam matematika tanda titik dua (:) dan sama dengan (=) memiliki makna yang berbeda.
Oleh karena itu penulisan tanda harus tepat.
Sebagai contoh penulisan yang tepat.
KPK dari 10 dan 12 adalah 60
Contoh penulisan yang belum tepat KPK dari 10 dan 12 : 60 (karena ini bermakna KPK dari 10 dan 12 dibagi 60)
Baiklah semua peserta sudah menunjukkan sikap belajar yang meningkat.👍"
"Untuk latihan yang sedikit lebih tinggi. Tentukan KPK dari 8, 10dan 12.
Silakan. Boleh gunakan kertas kosong untuk corat-coret.👌"
Ardelia dan Dimas menjawab,
"8,16,24,32,40,48,56,64
10,20,30,40,50,60
12,24,36,48,60
KPK 8,10,dan 12 adalah 120"
Chelcilia, Riyo, Azka, Faiq menjawab 'KPK 8,10 dan 12 adalah 120".
Kali Zazid mengirim foto mengenai jawaban yang ia buat di buku tulis. Jawabannya sudah benar.
Say menjelaskan,
"Penulisannya KPK dari 8, 10 dan 12 adalah 120."
"Baiklah abak-anak. Mengenai konsep KPK saya kira sudah bisa dikuasai, tinggal banyak latihan saja agar semakin mahir 💪. Sekarang kita belajar tentang faktorisasi dan faktorisasi prima. FAKTOR secara sederhana berarti bagian. Kalau disebutkan faktor dari 6 maknanya bagian dari bilangan 6 , yaitu 1, 2, 3, 6. Mengapa demikian?
Karena
1 x 6 = 6
2 x 3 = 6
Kalau disebutkan faktor dari 8 maknanya bagian dari bilangan 8 yaitu 1, 2, 4, 8.
Karena
1 x 8 = 8
2 x 4 = 8
Sekarang dengan cara yang sama tentukan faktor dari 12. Di WA kalian bisa menggunakan teknik copy paste namun angkanya dirubah, atau tulisannya dirubah sehingga bisa mengetik lebih cepat 👌."
Dengan cepat sebagian menjawab,
1x 12=12
2x 6=12
3x 4=12
Sebagian yang lain menjawab 1, 2, 3, 4, 6 dan 12.
Saya pun memberi penguatan, " Baik, Faktor dari 12 adalah 1,2, 3, 4, 6, 12."
"Penulisan sudah benar, tinggal ditambah kata "Faktor dari 12 adalah" di bagian depan. Dan sebaiknya memang urut."
Kemudian saya melanjutkan pertanyaan agar anak-anak mencari faktor dari 24. Hasilnya semua dapat menjawab dengan benar.
Selanjutnya faktor dari 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan seterusnya. Setelah menemukan hasilnya saya tanyakan kepada mereka bilangan berapa saja yang hanya memiliki dua faktor. Rata-rata menjawab dengan benar.
Tanpa mengulur waktu saya menjelaskan bahwa bilangan yang mempunyai dua faktor dinamakan bilangan prima. Mereka pun menyebutkan bilangan-bilangan prima pada deret bilangan yang telah mereka tulis.
Untuk mengakhiri pembelajaran saya menyampaikan bahwa bilangan prima dapat digunakan untuk membuat pohon faktor. Pembelajaran berikutnya akan membahas mengenai cara menemukan KPK menggunakan Faktorisasi Prima.
Sebagai tindak lanjut anak-anak membuat laporan kegiatan secara sederhana melalui chat pribadi.
Demikian sobat blogger mengenai pembelajaran yang saya sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat. Kekurangan di sana-sini tentunya ada. Saran yang baik saya nantikan dari sobat.
Salam persahabatan,
Banjarnegara, 6 Pebruari 202 jelang tengah malam.