Bagi seorang pendidik, banyak hal dapat dilakukan di masa Pandemi Covid 19 seperti sekarang ini. Salah satunya adalah melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kalau di masa normal sebelum Pandemi Covid 19 pembelajaran biasa dilakukan secara klasikal di ruang kelas atau dimodifikasi dengan beberapa model pembelajaran yang lebih menantang. Namun di masa Pandemi Covid 19 hampir tidak mungkin dilakukan.
Kenapa ?
Tentunya karena mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan resiko. Terutama masalah keselamatan jiwa, baik pendidik maupun peserta didik. Siapa pun tidak ada yang menginginkan adanya Covid 19 yang mewabah tentunya. Namun apa boleh buat. Semua sudah terjadi. Kita tinggal menjalani situasi saat ini. Jika kita mau berpikir, apapun yang terjadi saat ini perlu disikapi dengan bijak agar dapat mengurangi resiko di segenap bidang. Baik kesehatan, ekonomi maupun pendidikan.
Kalau harus memilih di antara yang baru disebutkan tadi, mana yang lebih diutamakan ???
Semua perlu diprioritaskan, karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Terus, apa yang dapat kita lakukan ???
Seorang pendidik tentunya harus memutar otak lebih keras lagi guna menyikapi masalah pendidikan di masa Pandemi Covid 19. Jangan khawatir.. !!! Banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Agar PJJ dapat berlangsung dengan baik, perlu dilakukan persiapan yang matang. Ada beberapa model PJJ yang dapat dilakukan, antara lain; Daring (dalam jaringan), Luring (luar jaringan), serta model Blended Learning (pembelajaran terpadu). Model mana yang akan dipilih ? Tentunya berdasarkan berbagai pertimbangan.
Di antara ketiga model yang disebutkan di atas, model Blended Learning bisa dikatakan sedang populer karena fleksibel dan dianggap bisa diterapkan di berbagai situasi.
Jika sudah punya niat untuk melaksanakan pembelajaran dengan model Blended Learning, lalu apa yang diperhatikan untuk disiapkan?
Komunikasi dengan orang tua peserta didik maupun dengan peserta didik langsung menjadi sangat penting sebelum melakukan pembelajaran. Dari situ bisa mendapatkan beberapa informasi penting guna mendukung keberlangsungan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Di antaranya adalah, apakah di rumah tersedia fasilitas 'hape' dan internet? Bagaimana karakteristik atau kebiasaan peserta didik ketika berada di rumah? Apa pekerjaan orang tua? Dapatkan orang tua menemani peserta didik belajar setiap hari? Berapa jauh jarak rumah satu peserta didik dengan peserta didik yang lain?
Informasi dari pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya sangat bermanfaat guna menunjang keberlangsungan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Informasi tersebut juga dapat dijadikan acuan guna menentukan teknik yang akan dijalankan pada proses pembelajaran. Apakah pembelajaran dapat dilakukan melalui fasilitas internet dengan menggunakan aplikasi whatsapp, zoom meeting , atau google kelas. Atau bahkan menggunakan fasilitas yang lain seperti modul, LKS, kaset audio, audio visual, radio, televisi? Atau menggunakan cara yang lain? Atau dengan kunjungan rumah.
Beda tempat beda situasi, tentunya beda strategi. Berbeda dalam menerapkan teknik pembelajaran. Walau bagaimanapun pendidik bebas dalam melakukan praktik terbaik dalam menjalankan tugasnya.
SELAMAT BERKARYA !!!