Pengelolaan sampah masih menjadi topik yang menarik untuk dibahas berlama-lama. Diskusi yang dilakukan menyita banyak waktu karena ada saja topik yang terkait dengannya. Sebut saja rumah tangga, ekonomi, industri, bahkan kegiatan masyarakat erat kaitannya dengan sampah. Misal kegiatan musyawarah yang dihadiri puluhan orang menyumbang beberapa jenis sampah dari bungkus 'snack box' yang dikonsumsi. Ini menjadikan pengelolaan sampah topik yang dipilih pada pembelajaran yang menguatkan gotong-royong, kreativitas serta kemampuan bernalar kritis.
Karena ada dimensi gotong royong yang akan dikuatkan, maka aktivitas yang dilakukan sedapat mungkin melibatkan anak-anak dalam kegiatan bersama/kolaborasi dengan kelompoknya. Kelompok kecil dibuat agar semua anggota terlibat aktif dalam kegiatan menggali informasi, memprosesnya serta memberitakan kepada orang lain melalui presentasi sesuai kesiapan anak.
Diskusi membawa anak mengalami proses bernalar kritis dalam aktivitas mengidentifikasi, dan mengelompokkan jenis sampah. Tidak hanya itu anak bernalar kritis dalam mencari solusi atas permasalahan sampah di lingkungannya. Dari aktivitas bernalar kritis yang dilanjutkan dengan proses mewujudkan ide-ide yang ditemukan diharapkan pada pertemuan berikutnya akan menghasilkan produk hasil kreativitasnya.
Sebelum serangkaian kegiatan pembelajaran dilaksanakan lebih lanjut, penjelasan tentangnya tidak bisa diabaikan. Ini guna memungkinkan tahapan demi tahapan berlangsung dengan baik. Mulai dari diskusi kelompok, pembentukan kelompok, kerja kelompok serta presentasi atas aktivitas dan hasil kerja kelompok.
Penjelasan pertama mengenai topik dipilih. Mengapa dan bagaimana alasannya. Selanjutnya tahapan-tahapan yang akan dilakukan. Serta materi pokok kegiatan tentang 3 R (reuse, reduce, recycle).
Diskusi kelas menjadi kegiatan pertama dan merupakan pondasi dalam melakukan kegiatan kegiatan selanjutnya. Topik pembahasan dalam diskusi kelas antara lain pengertian sampah, apa saja yang termasuk sampah dan bukan sampah, serta bagaimana mengelompokkan sampah, serta apa saja solusi yang mungkin dilakukan. Diskusi mengenai pengelompokkan dan penanganan sampah hanya sebagai gambaran kegiatan saja karena kegiatan diskusi yang lebih jauh akan dilakukan di kelompok kecil.
Pada awal diskusi anak-anak belum bisa menyebutkan banyak barang/benda yang termasuk sampah dan bukan sampah. Ini mungkin hanya masalah suasana yang belum memungkinkan seseorang menemukan ide di benak pikirannya. Agar anak-anak lebih leluasa dalam berimajinasi serta mendapatkan lebih banyak ide, anak dipersilakan keluar ruangan untuk mengamati keadaan di sekitarnya serta mencatat benda - benda yang termasuk sampah dan bukan sampah. Setelah keluar sebentar dan masuk lagi tiap - tiap anak menyebutkan berapa jenis benda sampah yang telah ditulisnya. Ini adalah hasil pengamatan anak-anak dalam waktu yang ditentukan. Hasilnya bervariasi. Anak anak juga menyebutkan benda benda baru yang mungkin dibuat dari sampah yang penangananya termasuk dalam recycle. Sejatinya catatan anak merupakan modal/bahan untuk mengerjakan tugas selanjutnya. Akhir dari diskusi murid membentuk kelompok kecil yang terdiri dari tiga anak.
Melakukan tugas dalam kelompok setelah kelompok kecil terbentuk. Aktivitas yang dilakukan adalah diskusi, mengelompokkan jenis-jenis sampah serta menentukan. Solusi berdasarkan kesepakatan . Menuliskan hasil diskusi dalam 3 tabel. Selanjutnya setiap kelompok menyampaikan minimal 3 benda yang dapat dibuat dari jenis sampah yang ada disekitarnya dan telah dicatat di bukunya masing masing.
Kegiatan berikutnya melakukan kampanye pengelolaan sampah dengan membuat poster, maupun video sesuai dengan kesiapan tiap-tiap anak. Poster bisa dibuat menggunakan kertas gambar maupun aplikasi digital.
Kurang lebihnya mohon maaf. Kritik dan saran adalah sesuatu berharga bagi penulis. Silakan komen di kolom komentar.